Yum Cha, Tradisi Masyarakat Kanton Nikmati Dim Sum di Pagi Hari

Dim Sum Lezat

Yum Cha, Tradisi Masyarakat Kanton Nikmati Dim Sum di Pagi Hari

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 01 Sep 2015 18:09 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Di negara asalnya, dim sum dinikmati dengan secangkir teh pada pagi hari. Tradisi ini disebut yum cha dan sudah ada sejak 150 tahun lalu. Seperti apa tradisi unik ini?

Dim sum erat kaitannya dengan tradisi kuno yum cha yang berarti minum teh dalam bahasa Kanton. Masyarakat Kanton yang bermukim di Provinsi Guangdong (China), Hong Kong, dan Macau terbiasa melakukan yum cha di pagi hari saat akhir pekan.

Mereka akan berkumpul bersama keluarga di restoran dim sum untuk sekadar mengobrol dan menikmati dim sum. Yum cha juga menjadi ritual pagi hari bagi para orang tua setelah berolahraga tai chi atau berjalan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi para ibu rumah tangga, menghadiri undangan yum cha adalah bentuk interaksi sosial. Begitu pula dengan para pengusaha yang memilih yum cha sebagai media untuk membicarakan perihal bisnis dengan para relasinya.

Masyarakat Kanton menganggap yum cha sebagai ritual yang lezat, menyegarkan, dan tidak mahal. Karenanya mereka kini juga melakukan yum cha pada sore dan malam hari.

Untuk menemukan restoran yum cha di China dan Hong Kong bukanlah perkara sulit. Selain menyuguhkan ragam dim sum, mereka juga menawarkan teh China seperti teh hitam, teh melati, teh bunga krysantium, dan teh herbal lainnya.

Sebenarnya bagaimana asal mula tradisi yum cha? Tradisi ini rupanya sudah dilakukan masyarakat Kanton selama 100-150 tahun terakhir. Walau bukan ditemukan masyarakat Kanton, namun merekalah yang mempopulerkan tradisi yum cha ke seluruh dunia.

Tradisi ini makin dikenal pada awal abad ke-20, tepatnya di masa pemerintahan dinasti Qing. Restoran dim sum banyak bermunculan di sudut-sudut kota. Mereka berlomba menyediakan ragam pilihan dim sum baru yang masih bisa dinikmati hingga sekarang.

(adr/odi)

Hide Ads