Jess Jones, sang pramusaji, berharap membuat pengunjung yang dianggap pelit itu jera. Dalam laporan NY Daily News (24/08), Jess mengunggah foto salinan struk dari D'Jais Bar & Grill di Facebook. Foto tagihan sebesar $112,03 (Rp 1,57 juta) itu telah dibagi pengguna Facebook lebih dari 6.800 kali sejak pertama muncul.
Ia pun menyampaikan unek-unek pada posting Facebook tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski pengunjung itu perlu menunggu satu jam untuk bisa menikmati makanannya, tapi Jess melakukan berbagai cara agar mereka tetap puas. Ia mengisi minuman dan memberi tahu konsumen bahwa dapur sedikit lebih sibuk dibanding biasanya. Menurut Jess, ia sudah bekerja lima tahun di industri pelayanan dan bangga bisa memberi layanan terbaik bagi pengunjung.
Jess kemudian membuat pernyataan atas nama pramusaji restoran.
"Kami mendapat $2,50 (Rp 35.068) per jam. Sebagian besar gaji saya kurang dari uang saku, karena saya harus membayar pajak atas tip yang saya dapat. Saya perlu tip untuk membayar tagihan saya. Semua pramusaji melakukannya. Kami menghabiskan waktu satu jam atau lebih menemani Anda, membuat Anda tertawa, berusaha mengenal Anda dan membuat pengalaman bersantap terbaik untuk Anda. Kami bekerja keras dan kami benar-benar peduli," jelas Jess.
Jess menyebut pengalamannya dengan pengunjung itu sebagai hal kejam dan tidak perlu, namun sayangnya tak jarang terjadi. Ia meminta agar pengunjung lebih berhati-hati dan baik pada pramusaji.
"Saya tahu ini menjengkelkan ketika hal tidak berjalan dengan tepat. Saya tahu bagaimana kesalnya menerima tagihan besar ketika Anda semalamam bertanya-tanya kenapa pengunjung yang datang setelah Anda justru disajikan makanan sebelum Anda. Tapi kebanyakan waktu, pramusaji hanya sekedar pembawa pesan. โSโalah jika menembak mereka (pramusaji), walau seburuk apapun kabarnya," tambah Jess.
Diantara pengguna Facebook yang berbagi posting adalah walikota Belmar, Matt Doherty. Ia menyebut pengunjung berlaku konyol.
"Jika Anda mengunjungi Belmar, tolong perlakukan pria dan wanita yang bekerja keras dalam industri pelayanan kami dengan hormat, sama seperti yang Anda harapkan pada pekerjaan Anda," posting Matt Doherty.
(msa/odi)