Wah, Salad yang Ditata Lebih Cantik di Piring Terbukti Rasanya Lebih Enak!

Jakarta -

Tak hanya rasa, berbagai faktor turut mempengaruhi kelezatan makanan. Seperti bunyi renyah, suasana ruangan, hingga berat dan ukuran sendok. Penelitian terbaru mengungkapkan penataan makanan yang cantik di piring juga membuat makanan terasa lebih enak.

Seperti diberitakan Daily Mail (22/07/15), Charles Spence selaku profesor psikologi eksperimental di Universitas Oxford mengungkapkan, “Sering kali orang terfokus hanya saat memasak, namun tidak peduli dengan penataan hidangan. Padahal penelitian membuktikan dengan menata hidangan lebih cantik, maka rasanya akan lebih enak.”

Dalam sebuah studi, Profesor Spence meminta 130 partisipan penelitian mencicipi salad dan steak yang dihidangkan dengan tiga cara berbeda. Meskipun bahan-bahan yang digunakan sama persis, namun salad yang disajikan dengan mentimun yang dipotong tipis dianggap paling enak.

Para partisipan bahkan rela membayar 3 kali lipat dari harga normal untuk menyantap salad tersebut. Untuk steak, para partisipan mengatakan paling tertarik ketika melihat steak diletakkan pas di tengah piring bukan disamping. Mereka juga lebih menyukai tampilan daging yang telah diiris dibandingkan utuh.

Profesor Spence menjelaskan, “Mungkin kita berpikir bahwa sesuatu yang terlihat lebih cantik, rasanya juga akan lebih enak. Kita juga akan lebih menghargai usaha chef untuk menata hidangan.”

Chef peraih bintang Michelin dan mantan manajer restoran, Lidl's Kevin Love menyarankan penyajian menu dengan jumlah ganjil karena lebih disukai dibandingkan genap. Contohnya, tiga buah kerang atau brokoli lebih disukai dibandingkan empat.

Tips lainnya adalah menyajikan hidangan dengan porsi tidak terlalu penuh di atas piring. Makanan akan lebih atraktif jika diletakkan di tengah piring dan dikelilingi oleh 'frame' kosong.

Love berujar, “Penelitian ini menyoroti bahwa bagaimana Anda menyajikan makanan akan berdampak pada persepsi rasa. Yang lebih mengejutkan, orang-orang rela membayar 3 kali lebih banyak dari harga normal.”

Penelitian Profesor Spence sebelumnya bersama chef Jozef Youssef mengungkapkan tampilan makanan yang lebih artistik berperan dalam kelezatan dan harga makanan tersebut.

(tan/odi)