Bahan utama lunpia Semarang adalah rebung atau pucuk tunas bambu. Tunas bambu muda ini tersedia sepanjang tahun. Masih dalam keadaan segar, berbalut kulit berwarna cokelat, jenis rebung petung atau rebung kuning ini kemudian dikuliti.
Setelah mendapatkan tunas di bagian dalam, bagian pangkal tunas yang keras kemudian dipotong. Bisa sampai setengah dari tunas segar. Selanjutnya tunas yang benar-benar muda, empuk teksturnya direbus dalam air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa jam direbus rebung akan lunak dan kemudian ditiriskan. Selanjutnya rebung diiris tipis halus memanjang. Rebung irisan ini tak bisa segera dipakai tetapi harus dikeringnya. Caranya dengan disangrai di atas api kecil hingga seluruh air menguap.
Irisan rebung akan garing, renyah dan tidak beraroma tajam. Jumlahnya juga akan susut lebih dari 50% karena airnya menguap. Siap untuk dimasak dengan bahan lainnya. Seperti udang, ayam, ebi, telur dan bawang putih serta bumbu lainnya.
Pemasakan adonan isi rebung yang kering akan membuat aroma isian tidak amis dan kering. Jika masih mengandung air lunpia akan mudah lembek meskipun sudah digoreng kering. Karenanya penjual lunpia Semarang perlu waktu 2 hari untuk menyiapkan rebung ini.
Kulit pembungkus lumpia umumnya dibuat sendiri oleh penjualnya. Terbuat dari tepung terigu, air dan sedikit minyak goreng. Adonan dicampur hingga berbentuk bulat dan lentur. Kemudian dioleskan pada wajan besi panas untuk membuat dadar tipis. Kulit lunpia juga harus segar dan baru agar rasanya garing renyah.
(odi/odi)