Dalam deretan kue basah yang dijajakan penjual kue, selalu tampak kue berbentuk bulat pipih. Warnanya putih kekuningan dengan selipan kismis di bagian tengah.
Tak jelas dari mana munculnya nama kue lumpur. Ada yang mengatakan karena adonan agak lembek dan lembut seperti lumpur. Meski begitu, tak ada saus gelap yang membuat kue mirip lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adonan kue lumpur umumnya terbuat dari santan, margarin, terigu, gula, telur, vanili dan baking powder. Setelah diaduk rata, adonan dituang dalam cetakan yang hampir mirip cara bikang. Kemudian kue lumpur dimasak hingga matang. Agar makin kaya rasa, kue lumpur bisa diberi topping sesuai selera.
Saat ini kue lumpur tak hanya tersedia dalam rasa asli. Ada juga varian menarik, baik sebagai campuran adonan atau topping. Selain kismis dan kelapa muda, topping pisang, kenari hingga almond bisa ditambahkan pada kue lumpur.
Kue lumpur memang termasuk penganan yang mudah dimodifikasi. Akan tetapi variasinya tak berlebihan dan masih wajar. Contohnya kue lumpur yang ditemui di pintu barat Pasar Modern BSD.
Di sana ada kue lumpur berukuran tak terlalu besar yang dibuat dengan cetakan antilengket. Adonan kue lumpur diberi campuran rasa talas, pandan, labu kuning, atau nangka. Warnanya jadi hijau, ungu dan kuning. Toppingnya sederhana saja seperti santan dan kismis. Uniknya tempat ini justru tak menjual kue lumpur rasa original.
Meski terdapat tambahan rasa lain, namun tak begitu mengubah ciri khas rasa kue lumpur. Tetap lembut dan legit. Bedanya, aroma kue jadi lebih harum. Hmm.. enak dimakan panas-panas untuk camilan! Mau mencobanya? Masing-masing kue lumpur dijual dengan harga Rp 3.000.
(msa/odi)