Sebelum Tersaji Sebagai Nasi Pulen, Inilah Tahapan Pengolahan Padi

Sebelum Tersaji Sebagai Nasi Pulen, Inilah Tahapan Pengolahan Padi

- detikFood
Kamis, 06 Nov 2014 17:34 WIB
Sebelum Tersaji Sebagai Nasi Pulen, Inilah Tahapan Pengolahan Padi
Foto: Detikfood
Jakarta -

Sebutir nasi yang enak memerlukan proses pengolahan yang panjang. Sejak dari bibit, bulir padi, panen, pengupasan kulit hingga pengeringan dan pengemasannya. Ada banyak orang terlibat demi kelezatan sesuap nasi!

Rabu (5/11/2014) Detikfood mendapatkan kesempatan untuk berkeliling melihat bagaimana proses pembuatan beras dari PT. Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food di Sragen. Mulai dari panen di sawah hingga proses menjadi beras ternyata tak mudah.

Dengan berbagai alat yang canggih, semua proses pembuatan beras dilakukan secara higienis dengan minim sentuhan tangan manusia. Sehingga beras yang dihasilkan dapat memiliki kualitas dan mutu yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pemanenan

Foto: Detikfood
Saat panen, para petani menggunakan alat yang disebut dengan combine harvester untuk mengambil padi yang sudah panen. Dengan cara ini hanya dalam waktu 1 jam, padi sudah terambil dengan sempurna. Risiko tercecernya bulir padipun lebih kecil.

2. Pembersihan awal

Foto: Detikfood
Setelah dipanen, para petani akan mengangkut padi dengan truk dan ditimbang dalam jembatan timbang di pabrik. Setelah itu, seluruh padi diseleksi untuk memisahkan jerami, daun, batang, batu dan juga pasir yang mungkin ikut bersama saat panen.

3. Pengeringan dan penyimpanan padi

Foto: Detikfood
Padi yang baru dipanen umumnya memiliki kadar air sebesar 18-25 persen. Setelah diseleksi, padi dimasukkan ke dalam silo selama satu hari dan dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 14 persen. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan dalam proses penyosohan dan tahapan selanjutnya. Karena kadar air yang tinggi dapat mempersulit pengelupasan kulit dan sebabkan beras muda pecah.

4. Pemisahan kulit

Foto: Detikfood
Pemisahan kulit atau penyosahan merupakan tahapan yang paling penting. Dalam tahapan ini pecahan kulit akan terpisah dari padinya. Pemisahan atau pengelupasan kulit ini merupakan transformasi padi menjadi beras yang secara prinsip sudah dapat dimasak. Akan tetapi warnanya masih kuning kehijauan atau disebut dengan brown rice.

5. Penyosohan

Foto: Detikfood
Proses penyosohan ini dilakukan untuk menghasilkan beras yang "ningsih" atau bening dan bersih. Dalam proses ini beras yang sudah di pisahkan kulitnya kemudian disosoh, proses 'whitening' 2 kali dan pengkilapan (polishing) dengan cara memisahkan lapisan penutup semaksimal mungkin untuk mendapatkan beras yang putih dan mengkilap.

6. Pemisahan kualitas dan penyortiran

Foto: Detikfood
Setelah penyosohan, kemudian dilakukan proses pemisahan kualitas. Mulai dari mentik wangi, head rice, large broken, medium broken, menir dan reject. Selain itu ada juga proses penyortiran untuk warna yang seragam. Dimana dengan cara ini akan didapatkan hasil yang sama dalam satu bungkusnya.

Hasil beras yang tak bisa dijual ke konsumen seperti menir biasanya dijual ke industri bubur instan, dedak berwarna cokelat dijual ke peternak lokal dan sekam di gunakan sebagai bahan bakar mesin pengering padi.

7. Pengemasan

Foto: Detikfood
Setelah semuanya selesai, beras yang siap dijual akan dikemas dalam kemasan dan dijahit dengan benang pada bagian atas dengan alat otomatis. Proses quality control dilakukan pada setiap tahapan pembuatan beras termasuk dalam pengemasan.
Halaman 2 dari 8
(msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads