22.000 Peserta Padati Festival Perang Tomat di Spanyol

22.000 Peserta Padati Festival Perang Tomat di Spanyol

- detikFood
Jumat, 29 Agu 2014 11:21 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta -

La Tomatina menjadi agenda tahunan dari sebuah kota kecil di Spanyol. Seperti tahun lalu, tahun inipun banyak masyarakat dunia yang datang ke kota Bunol untuk bersenang-senang dalam La Tomatina.

Rabu lalu (27/08/2014), La Tomatina sukses digelar dengan tiket terbatas. Pengunjung dari Inggris, Australia, Amerika Serikat, hingga Jepang ikut serta dalam pertarungan melempar makanan terbesar di dunia tersebut. Tahun ini peserta melempar 125.000 ton tomat dalam La Tomatina.

Pemerintah kota Bunol sendiri sudah menghabiskan 30.000 euro (Rp 463 juta) untuk persediaan tomat. Dalam satu jam, tomat itu pun terbuang sia-sia ke jalanan. Banyak keluhan bahwa La Tomatina menghasilkan limbah makanan yang besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Bunol yang hanya berpenduduk di bawah 10.000 orang jadi dipadati hampir 40.000-50.000 orang saat La Tomatina berlangsung. Namun sejak tahun lalu, pemerintah daerah telah menyewa sebuah perusahaan swasta, Spaintastic, untuk menjual tiket untuk mengikuti festival.

La Tomatina pun dibatasi hanya untuk 22.000 peserta, dimana 7.000 diantaranya khusus bagi penduduk Bunol. Untuk tahun ini, tiket yang dijual seharga 10 euro (Rp 155.000) itu habis terjual seminggu sebelum acara berlangsung.

"Dalam beberapa tahun terakhir esensi dari Tomatina telah hilang. Tidak ada ruang dan ini cukup berbahaya. Sekarang jauh lebih menyenangkan dan penduduk lokal Bunol yang sebelumnya tidak ikut, telah datang kembali ke sana," sebut Rafael Perez, wakil walikota Bunol, seperti dilansir dari AFP (27/08/2014).

Adanya tiket membuat pemerintah dapat membiayai festival dan membuatnya lebih aman. Sebab pemerintah Bunol mengalami hutang besar setelah terjadinya krisis keuangan di Spanyol. Pembayaran tiket diharapkan dapat membantu melunasi hutang kota itu.

Meski pertarungan tomat menjadi atraksi utama, sebenarnya La Tomatina merupakan festival yang berlangsung selama seminggu. Festival yang sudah ada sejak 1944 ini juga menampilkan musik, parade, tarian, dan kembang api.

(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads