Sebuah laporan mengenai limbah makanan, ternyata menyatakan bahwa supermarket memiliki peran yang sangat besar dalam pembuangan makanan. Karena penyimpanan yang salah, tanggal yang tidak diperhatikan dan penyetokan bahan secara besar-besaran dapat membuat penumpukan limbah terutama makanan segar.
Dalam laporan yang berjudul "Global Food: Waste Not, Want Not" yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh British Institution Mechanical Engineers (IME) disebutkan bahwa lebih dari 2 miliar ton makanan yang terbuang setiap tahunnya.
Studi ini mengklaim bahwa hingga 30 persen dari sayuran tidak dipanen karena memiliki penampakan yang buruk. Sekitar 30 sampai 50 persen dari 4 miliar ton makanan yang diproduksi diseluruh dunia setiap tahunnya tidak pernah mencapai mulut manusia atau dapat dikatakan rusak sebelum dikonsumsi.
Terlepas dari kenyataan itu, ada cukup makanan di dunia untuk memberi makanan setiap pria, wanita dan anak-anak. Akan tetapi terdapat 2,3 juta anak masih mati kelaparan setiap tahunnya. Pengurangan limbah sangat penting untuk memenuhi pangan setiap penduduk terutama anak-anak.
"Alasan untuk hal ini adalah berbagai situasi dari teknik dan praktek-praktek pertanian yang buruk, transportasi yang tidak memadai dan infrastruktur penyimpanan yang kurang baik hingga penawaran pada konsumen secara besar-besaran," tutur Dr. Tim Fox selaku kepala energi dan lingkungan di IME.
"Dalam pengalaman saya, itu praktek yang normal bagi petani untuk berasumsi bahwa 20 sampai 40 persen buah dan tanaman sayuran tidak akan sampai ke pasar, meskipun benar-benar layak untuk dikonsumsi manusia," jelas Tristram Stuart dari Feeding 5.000. Sebuah kampanye untuk memberdayakan dan membuat solusi positif untuk limbah pangan global.
The US Department of Agriculture (USDA) telah memberikan gambaran mengenai jumlah yang mengejutkan dari makanan yang terbuang setiap tahun. Jika dihitung dalam jumlah kalori menjadi 141 triliun kalori yang berakhir di tempat pembuangan sampah setiap tahun di Amerika Serikat. Dengan asumsi kebutuhan 1.249 kalori per orang, per hari.
Jika menghitung total makanan yang hilang dan yang dipanen tetapi tidak pernah dimakan karena pembusukan atau kontaminasi dari jamur atau hama, angka untuk tahun 2010 adalah sebesar 133 milyar pon makanan, atau 31 persen dari total pasokan makanan.
Jika digitung dari sumberdaya untuk memproduksi pangan, ternyata biaya sebenarnya dari limbah ini adalah 25 persen dari air, 4 persen dari minyak yang kita konsumsi, lebih dari $ 40 miliar atau sekitar 47 triliun rupiah untuk limbah rumah tangga, $750 juta pertahun atau sekitar 8 triliun rupiah per tahun hanya untuk membuang makanan yang dibuang dan 22 juta ton sampah dari TPA (tempat pembuangan akhir).
(lus/odi)