Khao Shoi secara harafiah berarti 'cut rice' atau beras potong. Hidangan ini mempunyai kesamaan dengan ohn no khauk swe dari Burma. Menurut catatan sejarah hidangan tersebut terinspirasi hidangan India, Khow Suey.
Seperti namanya, proses pembuatannya sedikit berbeda dari mie biasa karena mie yang disajikan dalam Khao Soi terbuat dari mie potong. Adonan mie beras direbus dengan kain lalu digulung dan dipotong dengan gunting. Setelah itu mie disiram kuah santan dengan berbagai isian lezat.
Karena kepopulerannya, ada dua variasi khao soi dari Thailand dan Laos. Pertama adalah Lao khao shoi dari Laos, hidangan sup dengan isian kwetiauw, daging babi iris tipis, tomat,tauco cabai, bawang merah, dan bawang putih. Toppingnya antara lain tauge, daun ketumbar, dan bawang merah potong. Hidangan ini banyak ditemukan di pasar Luang Namtha dan Muang Sing, Laos.
Sementara itu, versi Thailand utara disajikan dengan kerupuk mie, acar kubis, bawang merah, jeruk nipis, bubuk cabai kering, dan daging. Kari yang yang dijadikan kuah hampir mirip dengan kari kuning atau massaman curry tapi sedikit lebih encer.
Ada kepercayaan yang mengatakan veri Thailand dipengaruhi hidangan muslim Tiongkok sehingga khao soi dengan daging sapi dan ayam menjadi isian yang paling umum. Di bagianThailand utara lainnya, banyak masyarakat membuat Khao Soi tanpa santan.
CNN Travel (30/05/2014) merekomendasikan dua tempat jajan Khao Soi legendaris yaitu Lam Dua Faham dan Samoer Jai. Keduanya berada di Jalan Charoenrat. Tapi, diharapkan sabar menunggu karena menjelang siang dan malam kedua rumah makan ini pasti dipenuhi turis dan masyarakat lokal.
(dni/odi)