Di Masa Depan Wortel dapat Gantikan Serat Karbon untuk Industri

Di Masa Depan Wortel dapat Gantikan Serat Karbon untuk Industri

- detikFood
Senin, 19 Mei 2014 13:05 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Para peneliti material salah satu perusahaan di Skotlandia, menemukan selulosa yang ada di dalam wortel dapat digunakan sebagai campuran pembuatan serat karbon . Seart ini biasa digunakan dalam pembuatan kaca serta kerangka kendaraan.

Curran merupakan substansi yang dibuat dengan campuran wortel dengan lanskap abu-abu dari bahan manufaktur komersial. Wortel mengandung selulosa yang merupakan senyawa struktural yang ditemukan pada dinding sel tanaman dari akar sayuran seperti lobak, bit dan wortel.

Dalam situs The Daily Meal, Curran juga dapat disebut sebagai alternatif organik multifungsi. Dipakai untuk bahan kaca, skateboard, alat pancing dan serat karbon yang digunakan untuk pembuatan kerangka kendaraan.

Menurut firstwefeast (19/05/2014), hal ini digagas oleh Dr. David Hepworth dan Dr. Eric Whale, seorang ilmuwan material dan pendiri CelloComp, perusahaan bahan Skotlandia yang berbasis di Fife, bagian Utara Edinburgh. Curran, senyawa selulosa dalam wortel berbeda dari senyawa selulosa lainnya yang umumnya berasal dari kayu dan kapas.

Sayuran oranye ini memiliki kemampuannya untuk menghasilkan material yang lebih kuat. Hampir dua kali lebih kuat dan sedikit lebih ringan dari serat karbon, Curran dapat diterapkan sebagai pelapis, dibentuk menjadi lembaran, dilaminasi atau dipintal menjadi benang.

Wortel dipilih karena mudah didapat.Wortel yang dibeli pun merupakan wortel dengan kelas B yang tidak masuk dalam spesifikasi penjualan baik dipasar maupun supermarket. Daripada menjadi limbah, wortel yang tidak berkualitas atau hampir rusak dapat digunakan sebagai pakan ternak serta dapat dibuat menjadi campuran pembuatan serat karbon.

"Potensi Curran sangat besar, selain dapat menekan biaya dari produk. Curran juga ramah lingkungan." tutur David. Akan tetapi hal ini masih diteliti lebih lanjut, tampaknya beberapa tahun ke depan kita dapat lebih memanfaatkan bahan-bahan alami yang rusak untuk dapat didaur ulang menjadi campuran bahan yang lebih bermanfaat.

(dni/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads