Kue sus atau choux pastry atau pate a choux merupakan salah satu jenis kue yang tak pernah hilang ditelan waktu. Padahal adonan kue ini pertama dibuat tahun 1540 oleh pastry chef Pantanelli. Nama 'choux' berarti 'kol' karena bentuk adonannya setelah mengembang mirip kol.
Membuat choux pastry tergolong mudah, tak perlu alat khusus. Bahannya persis sama dengan eclair, air, mentega, telur, tepung terigu dan sedikit garam. Adonan ini kemudian dicetak dengan sendok makan menjadi bulatan munjung. Ada beberapa orang yang memakai spuit mawar besar agar bentuknya cantik.
Seperti eclair, sus juga ringan, renyah, berongga dan bisa diisi dengan pastry cream dengan tambahan aneka rasa. Rongga atau 'lubang' merupakan ciri khas sus dan eclair. Rongga ini terbentuk karena adonan yang mengandung air dipanaskan sehingga tercipta uap yang mendorong adonan menggembung.
Jika adonan dibentuk panjang 10 cm dikenal dengan nama eclair. Maka adonan sus bisa dibuat cream puffs (profiteroles), gougères atau dibuat menjadi Paris brest yang berbentuk lingkaran besar. Jika digoreng maka dikenal sebagai beignet atau churros. Dicetak kecil dipanggang hingga kering dikenal sebagai sus kering.
Seperti eclair, sus juga bisa diberi isian manis dan gurih. Berupa vla atau custard dengan tambahan aneka rasa buah atau whipped cream. Untuk isian asin, berupa keju krim, ragout ayam atau keju.
Karena bentuknya yang bundar tak beraturan permukaannya maka kreasi kue sus tak sebanyak eclair. Terutama karena permukaan yang dihias terbatas. Yang umum dilakukan adalah membentuk kue sus menjadi angsa atau dipotong membujur dan dibalik lalu diberi isian.
Bahan pembuat sus dan eclair sangat mudah didapat, mudah pula dibuat tanpa peralatan khusus atau ketrampilan tinggi, tak heran jika kedua kue ini nyaris tak pernah kehilangan penggemar. Siapa pula yang tahan dengan aroma gurih wangi kue ini? Bagian luarnya renyah gurih, bagian dalamnya berisi krim yang lembut di lidah. Nyam!
(dni/odi)