Ceviche (baca: se-bi-ce) adalah campuran seafood mentah yang dipotong kecil-kecil, air jeruk, serta bumbu seperti garam dan cabai. Karena rasanya yang ringan dan segar, ceviche biasa disantap untuk makan siang atau saat di pantai.
Asam sitrat dalam sari citrus mengubah tekstur seafood mentah tanpa menghilangkan kesegarannya. Struktur protein seafood berubah, membuat dagingnya jadi tak transparan lagi serta lebih padat, layaknya dimasak dengan api. Karena itulah, orang-orang menyebut air perasan citrus 'mematangkan' seafood.
Penyajian ceviche di berbagai negara di Amerika Tengah dan Selatan bervariasi. Ceviche yang dinyatakan sebagai warisan bangsa Peru terdiri dari potongan ikan mentah, air perasan key lime atau bitter orange, irisan bawang bombai, cabai, serta lada dan garam.
Di Ecuador, udang dicampur dengan saus tomat. Sementara itu di Chile, ikan sea bass atau halibut diberi perasan jeruk grapefruit dan daun ketumbar. Negeri kitapun punya 'ceviche' versi sendiri, yakni lawar ikan dari Bali dan Timor.
Pada dasarnya ceviche bisa dibuat dengan ikan berdaging putih atau kerang-kerangan apa saja. Namun, karena asam sitrat hanya 'mematangkan' seafood tanpa membunuh bakteri dan parasit seperti panas api, Anda harus menggunakan seafood yang bersih dan segar agar terhindar dari keracunan.
Seafood yang sudah dipotong-potong lalu diaduk dengan air perasan citrus, misalnya jeruk nipis, lemon, atau jeruk. Campuran ini lalu langsung disajikan atau didiamkan berjam-jam. Agar makin sedap, garam, lada hitam, irisan bawang bombai, paprika, cabai, seledri, atau daun ketumbar juga bisa ditambahkan.
Setelah jadi, ceviche disantap dengan ubi, selada, jagung, alpukat, pisang, atau keripik tortilla. Kalau sudah habis, sisa air bumbunya yang berwarna putih atau leche de tigre ('susu harimau') bisa diminum. Konon, minuman tersebut bisa untuk mengatasi efek mabuk!
Tertarik mencobanya? Detikfood punya resep ceviche lokal alias lawar ikan yang bisa Anda coba di rumah
(fit/odi)