Bebek Peking yang bersaus dan mengenyangkan adalah ciri khas China utara, sementara bebek Nanjing yang ringan dan kaya rasa menjadi cerminan selera orang-orang di selatan China. Mana yang lebih enak, menurut CNN Travel (18/11/2013)?
1. Fleksibilitas
Foto: Nanjing Tour Guide
|
Selain dipanggang, bebek Nanjing juga bisa dibumbui dengan garam dan disajikan dalam bentuk irisan. Lemaknya bisa dijadikan bahan pastry untuk sarapan. Dagingnya bisa dibuat menjadi dumpling, dan kuah kaldunya membuat masakan tahu terasa lebih enak.
2. Kecocokan dengan selera internasional
Foto: Wikipedia
|
Sementara itu, bebek Nanjing tampaknya tak begitu menarik bagi turis mancanegara. Bebek asinnya mengandung tulang yang suka disedot-sedot oleh orang-orang China. Hidangan ini juga dimakan dingin tanpa saus. Sementara itu, sup darah bebeknya mengandung gumpalan darah dan organ-organ bebek.
3. Rasa dan tampilan
Foto: Wikipedia
|
Tampilannya cantik karena bebeknya tak dibelah terbuka. Untuk mengeluarkan organ-organ dalam tubuhnya, tubuh bebek hanya dilubangi sedikit. Bebek lalu dipompa dengan air mendidih saat digantung dan dipanggang. Jadi, kulitnya garing sementara dagingnya juicy dan lembut.
Sementara itu, tampilan bebek asin Nanjing cenderung pucat serta tampak hambar dan belum matang. Padahal, dagingnya lebih empuk dan lebih terasa dagingnya. Bebek asin Nanjing jadi camilan yang pas dipadukan dengan bir dingin.
4. Mudah dibawa-bawa
Foto: Wikipedia
|
Sementara itu, bebek Peking paling enak disantap panas-panas setelah baru keluar dari oven agar aromanya keluar. Jadi, bebek Peking cocok untuk disantap di restoran.
5. Cara penyajian
Foto: Wikipedia
|
6. Kesimpulan
Foto: Detikfood
|
Namun, kalau Anda ingin menghargai keragaman kuliner China dan mencicipi hidangan sehari-hari mereka, bebek asin, pastry wijen dengan lemak bebek, sup darah bebek, serta dumpling bebek Nanjing bisa dicoba.
Halaman 2 dari 7