Kari mulai dikenal pada era Meiji, sekitar tahun 1868-1912. Sedangkan kari obat telah dibuat berdasarkan ramuan China dikenal sejak era Nara di tahun 710-794. Kari inilah yang dibuat dengan kemasan baru dengan cara siap makan.
Berbeda dengan kari pada umumnya yang menggunakan daging, bahan-bahan kari ini terdiri dari terung, taro, daikon, akar teratai, jamur shiitake. Bumbunya terdiri dari, bawang putih, jahe, ampas sake, millet mochi, minyak sayur, miso, madu, rempah-rempah, wijen, lada hitam, lada Jepang atau sansho, dan kapulaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah dicoba, ternyata ia salah. Aroma jamur shiitake dan terung ternyata mengalahkan aroma daging. Aroma kapulaga yang sangat kuat menambah kesan bahwa hidangan ini benar-benar kari.
Setelah memakannya, tak ada rasa pedas yang akan tercecap di lidah. Apalagi, rempah-rempah yang banyak menciptakan sensasi hangat dalam tubuh. Racikan bumbu kari siap makan ini dijual di Jepang dengan harga 81.000 rupiah per bungkusnya.
(dni/odi)