Jakarta - Puding dingin adalah salah satu hidangan yang paling pas untuk mengakhiri acara bersantap. Camilan manis ini memiliki tekstur khas, yakni garing atau kenyal namun lembut. Anak-anak sampai orang tua menyukainya karena mudah dicerna.
Lantas, dari mana tekstur puding dingin berasal? Inilah bahan baku populer untuk membuat puding dingin:
Agar-agar yang juga disebut
kanten biasanya berasal dari salah satu spesies alga merah, yakni
Gelidium amansii. Agar-agar sering disebut sebagai alternatif alami gelatin dari tumbuhan. Warnanya putih dan semi bening.
Agar-agar biasanya dijual dalam bentuk bubuk, meski ada juga bentuk batangan atau strip. Jenis batang ini harus direndam dalam air hingga lunak baru kemudian dimasak dengan bahan lainnya. Agar-agar dijual dalam beragam merek. Selain yang polos ada juga yang diberi warna dan rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibuat puding, agar-agar menghasilkan tekstur garing. Agar-agar serbaguna karena dapat dibuat menjadi
dessert tanpa susu, dengan susu, sebagai lapisan bolu lapis, maupun dipotong bentuk dadu dan ditambahkan ke es campur.
Gelatin adalah kolagen yang diekstrak dari kulit, tulang, atau jaringan ikat hewan seperti sapi, ayam, babi, atau ikan. Bahan pengental ini tak berwarna, bening, tanpa rasa, dan rapuh saat kering.
Hidangan pencuci mulut yang terbuat dari gelatin bertekstur lembut seperti
panna cotta. Gelatin biasanya dijual dalam bentuk lembaran atau bubuk.
Jelly diperoleh dari umbi tanaman
Amorphophallus konjac. Untuk membuat puding dingin, biasanya digunakan bubuk
konjac yang berwarna putih pucat. Seperti agar-agar,
jelly juga bisa dijadikan pengganti gelatin untuk vegan.
Jelly siap olah dijual dalam beragam rasa buah. Produk ini di dalamnya juga digunakan
carrageenan dari rumput laut. Teksturnya kenyal, sehingga biasanya tidak disajikan seloyang untuk diiris-iris.
Jelly siap makan dijual dalam porsi individual dan mungil seperti
cup sekali suap atau
cup ukuran sedang.
(fit/odi)