Sate Domba Afrika dan Sate Domba Garut yang Empuk dan Harum

Ulasan Khusus: Sate

Sate Domba Afrika dan Sate Domba Garut yang Empuk dan Harum

- detikFood
Selasa, 01 Okt 2013 14:12 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Penjual sate domba memang tak sebanyak pedagang sate kambing. Namun, sate domba memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya. Di Indonesia, kita mengenal sate domba Afrika dan sate domba Garut.

Mendengar kata 'sate domba Afrika', mungkin kita akan membayangkan potongan daging domba impor dari Afrika yang ditusukkan ke stik bambu lalu dibakar seperti sate biasa. Padalah, sate domba Afrika yang dijual di Indonesia biasanya menggunakan domba lokal seperti dari Cipanas, Jawa Barat.

Teknik memasaknyalah yang dibawa dari Mali, sebuah negara di Afrika Barat. Konon, pelopornya adalah H. Ismail Coulibaly yang menjual sate domba Afrika tersohor dekat Museum Tekstil Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses memasak sate domba Afrika memerlukan waktu lama. Awalnya, domba dipotong menjadi 24 bagian dan dipanggang sambil terus dibolak-balik selama 45 menit. Sesekali api sedang yang mulai menjilat daging disiram air agar daging tak hangus.

Setelah 70-80% matang, daging dipindahkan ke panci besar dan dipanaskan selama 20 menit sampai satu jam. Lemak yang mencair dibuang, lalu daging dipotong-potong kecil dan dibakar lagi hingga matang dan tak berlemak.

Belum selesai, daging domba kemudian dimasukkan ke panci kecil dan dicampur dengan bumbu seperti garam, kaldu blok, dan bawang Bombay. Pancipun diguncang-guncangkan dan dipanaskan agar bumbu meresap ke daging. Barulah daging dihidangkan.

Total waktu yang diperlukan untuk menyiapkan sate domba Afrika hampir tiga jam! Hal ini bertujuan agar daging domba empuk dan hasil bakarannya sempurna. Selain itu, meski disebut sate, sate domba Afrika tak menggunakan tusukan.

Sate domba Afrika nikmat dicocolkan ke saus mustard atau sambal pedas. Bisa juga berupa campuran keduanya. Selain itu, ciri khas sate domba Afrika adalah pelengkapnya yakni pisang goreng mentega hangat yang dikucuri mayones. Biasanya, yang digunakan adalah pisang tanduk mengkal.

Wah, tekstur dagingnya empuk dengan rasa gurih dan aroma harum, tak berbau perengus seperti daging kambing. Citarasa gurih-asin-manispun berpadu di lidah saat sate domba Afrikanya disantap dengan pisang goreng.

Kitapun punya sate domba yang 100% Indonesia, yakni sate domba Garut. Domba dari daerah Limbangan, Garut, Jawa Barat, dipilih karena memiliki karakteristik istimewa dibanding domba dari daerah lain.

Domba Garut sering dijadikan hewan aduan maupun hewan ternak. Konon, domba ini diberi perlakuan khusus. Pakannya merupakan rumput pilihan dan sering diberi minum susu campur madu. Fisiknya juga dirawat agar tetap bersih dan sehat.

Sebagai pedaging, domba Garut hanya mengandung sedikit lemak. Teksturnya empuk, biasa digunakan untuk akikah, kurban, atau dibuat sate. Menurut informasi dari Direktorat Gizi Depkes RI, kandungan gizi domba Garut lebih baik dibanding daging kambing per 100 gram. Harganyapun relatif lebih mahal.

Sate domba Garut memiliki potongan yang agak lebih besar dibanding sate kambing. Karena domba yang dipakai masih muda, teksturnya empuk dan tak berbau. Selain dibuat menjadi sate, daging domba Garut juga enak dibuat gulai, sup, dan tongseng seperti di restoran Dombrut.

Sate domba Afrika dan sate domba Garut, sama-sama enak!

(fit/odi)

Hide Ads