Beras Jenis Apa yang Cocok untuk Sushi?

Jakarta - Dalam membuat sushi, nasi adalah salah satu elemen penting. Berasnya harus dipilih yang berkualitas, lalu dimasak dan ditambahi bumbu-bumbu khas. Lantas, beras jenis apa yang biasanya dipakai untuk sushi?

Menurut Asosiasi Kritikus Sushi Jepang-Korea, nasi yang baik untuk sushi memiliki butiran yang lebih besar dibanding nasi biasa. Elastis, namun tak terlalu lengket. Setelah ditambahkan cuka beras dan dibentuk, butir-butir nasinya tak mudah berguguran.

Toar Christopher Palit, Sushi Chef dan salah satu pemilik Sushi Joobu, mengatakan bahwa jenis beras yang biasa dipakai untuk membuat sushi adalah short grain atau medium grain. Artinya, butiran berasnya pendek atau sedang, bukan panjang seperti beras basmati.

Secara tradisional di Jepang dan dunia, beras yang populer dipakai untuk sushi adalah koshihikari dari Jepang. Namun, belum lama ini Asosiasi Kritikus Sushi Jepang-Korea menilai bahwa varietas beras dari Korea, yakni hobumu dan shindonjin, lebih baik skornya daripada koshihikari.

Beras Jepang atau Korea memang enak dipakai untuk membuat sushi, namun harganya mahal. Alternatif yang lebih terjangkau adalah beras lokal. Contohnya adalah beras menthik, beras organik yang mirip beras ketan namun lebih bulat dan pendek. Teksturnya yang pulen dan lengket membuatnya sering disebut beras Jepang.

Alternatifnya, seperti dikatakan Itoph, adalah memakai rojolele yang berbentuk bulat dan sebagian bijinya berwarna putih susu. Teksturnya pulen lembut. Atau bisa juga menggunakan campuran beras lokal dan beras ketan dengan perbandingan 10:1.

Setelah mendapatkan beras yang cocok, masak beras, air, dan kombu (sejenis ganggang) seperti biasa. Tuang nasi yang sudah matang ke hangiri, wadah nasi sushi yang terbuat dari kayu.

Tuang sushi vinegar yang terdiri dari campuran cuka beras, gula, dan garam ke nasi, lalu aduk rata dengan sendok kayu sambil dikipas-kipas. Setelah dingin, nasi siap dipakai untuk membuat sushi. Resep dan cara membuatnya bisa dilihat di sini.

(fit/odi)