Orang Jepang tak terbiasa mengungkapkan keluhan secara langsung, terutama kepada atasan. Makanya, bos sering mengajak bawahannya ke bar usai jam kerja. Diyakini, di bawah pengaruh alkohol, seseorang akan lebih mudah mengungkapkan keluh-kesahnya. Hal ini disebut nominication, gabungan dari Bahasa Jepang nomimasu (minum) dan Bahasa Inggris communication (komunikasi).
Nominication biasanya diselenggarakan rutin, misalnya sebulan sekali. Karena sering, tak mungkin si atasan terus-menerus membayari bawahannya. Biaya hidup di Jepang memang dikenal sangat tinggi. Rata-rata biaya menghadiri pesta minum saja sekitar 2.860 yen (Rp 278.000), belum lagi biaya makan siang sekitar 510 yen (Rp 50.000).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut survei Shinsei Bank, rata-rata pekerja kantoran menerima uang saku sebesar 39.600 yen (Rp 3,85 juta) per bulan. Bahkan, adapula yang kurang dari 10.000 yen (Rp 973.000). Jumlah pas-pasan ini membuat para pekerja terpaksa sering melewatkan acara kumpul-kumpul bareng kolega.
"Pesta minum alkohol membuang-buang uang saja. Jadi, meskipun diundang, saya tak datang. Jika saya terus-menerus menolak, mereka akan berhenti mengajak. Jadi tak masalah," ujar salah seorang pekerja kantoran berusia 30 tahunan kepada situs Rocket News 24 (21/04/13).
Bagaimanapun juga, menurut konsultan manajemen Shinsuke Suzuki, pekerja kantoran yang menolak undangan minum akan sulit dipromosikan. "Sebagian karyawan tak menyadari pentingnya nominication. Saya pikir inilah penyebab pekerja kantoran yang proaktif menghadiri pesta minum lebih mudah maju," katanya.
Suzuki berpendapat, dalam hubungan di tempat kerja, kesan adalah segalanya. Jika Anda adalah karyawan yang tak memiliki keterampilan teknis tertentu, tak ada yang membedakan Anda dari pekerja lainnya.
"Jadi, kalau Anda ingin menonjol dan dipromosikan, menghadiri pesta minum dan membangun jejaring dengan rekan kerja jauh lebih efektif daripada bekerja sepenuh hati di kantor," ucap Suzuki.
Tentu, ada orang yang menganggap prestasi kerja lebih penting daripada kemampuan mengorganisir pesta. Namun, bagi Suzuki, sukses menggelar pesta menunjukkan bahwa Anda juga bisa menyelesaikan proyek di tempat kerja. Andapun memperlihatkan bahwa Anda memiliki keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain.
Lantas, bagaimana dengan anggaran bulanan yang ketat? Menurut Suzuki, jangan hanya pikirkan target jangka pendek. "Tentu saja saya tak mengatakan kalau Anda datang ke pesta minum, Anda pasti akan dipromosikan. Namun, seringkali inilah jalan pintas yang mudah," katanya.
Jika Anda ingin dipromosikan dan mendapat banyak uang, sisihkan uang untuk mendatangi pesta minum. "Cost performance-nya lebih baik untuk jangka panjang," pungkasnya.
(fit/odi)