Nian Gao, Dodol Legit Lambang Berkah Berlimpah

Nian Gao, Dodol Legit Lambang Berkah Berlimpah

- detikFood
Kamis, 07 Feb 2013 08:36 WIB
Nian Gao, Dodol Legit Lambang Berkah Berlimpah
Foto: Detikfood / Ari Saputra
Jakarta -

1. Nama

Foto: Thinkstock
Sebutan 'dodol Cina' merujuk pada tekstur lengket seperti dodol dan asal kue ini, yakni Cina. Orang Indonesia juga mengenalnya dengan nama 'kue keranjang' karena dicetak dengan keranjang. Dalam dialek Hokkian, kue ini disebut 'ti kwe' yang berarti kue manis. Orang Malaysia menyebutnya 'kuih bakul'.
Sebenarnya nama aslinya adalah 'nian gao' yang berarti tahun (nian) dan kue (gao). 'Gao' juga terdengar seperti kata tinggi, sementara 'nian gao' mirip dengan frase yang menyiratkan kemakmuran dari tahun ke tahun. Makanya, kue ini dijadikan makanan wajib saat Imlek sebagai perlambang kemakmuran yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.

2. Legenda

Foto: Detikfood
Ada beberapa mitos tentang asal-usul nian gao. Disebutkan bahwa di Cina kuno ada monster bernama Nian yang tinggal di gua di pegunungan. Karena kelaparan, ia terpaksa turun ke desa dan mencari manusia untuk dimakan. Seorang pemuda bernama Gao mencari akal dengan meletakkan kue di depan pintu untuk dimakan Nian, sehingga monster tersebut kenyang tanpa harus memakan manusia. Trik ini sukses, dan sejak saat itu penduduk desa membuat kue beras setiap musim dingin untuk mencegah Nian memakan mereka. Penduduk desa menamai kue itu 'Nian Gao'.
Adapula yang mengatakan bahwa kue ini dibuat sebagai sogokan untuk Dewa Tungku.

3. Bahan

Foto: Google
Nian gao terbuat dari tepung ketan, tepung tang mien, dan tepung beras. Selain itu juga ditambahkan santan, air, dan minyak sayur. Gula yang dipakai bisa berupa gula merah atau gula putih, sesuai selera dan warna yang diinginkan. Setelah bahan tercampur, nian gao dicetak dan dikukus.

4. Bentuk

Foto: Detikfood
Cetakan nian gao ada bermacam-macam bentuk, mulai dari ikan koi, emas batangan, hingga bunga matahari. Semuanya melambangkan hal baik. Namun, yang banyak kita temui adalah bentuk bundar karena dicetak di keranjang bundar. Makanya, kue ini populer dengan nama kue keranjang. Bentuk bundar juga bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus bersatu, rukun, dan bulat tekadnya dalam menghadapi tahun mendatang.

5. Kemasan

Foto: Hotel Mulia Senayan, Jakarta
Nian gao bisa dikonsumsi sendiri, namun juga umum sebagai hadiah untuk kolega saat Imlek. Di pasar, toko, dan supermarket, makanan ini biasa dikemas dengan daun pisang atau plastik, umum dikenal dengan sebutan kue keranjang atau dodol China. Sementara itu, di hotel-hotel makanan ini dikemas dalam kotak eksklusif dan terkenal dengan nama nian gao.

6. Penyajian

Foto: Thinkstock
Nian gao bisa diiris dan dimakan begitu saja. Namun, jika sudah mengeras, nian gao yang telah dipotong-potong bisa dicelupkan ke  telur kocok atau dengan tambahan tepung, lalu digoreng. Kini ada beragam variasi penyajian, mulai dari menjadi isian pastry, dijadikan seperti jongkong, dilapisi parutan kelapa atau wijen, sampai dijadikan campuran masakan gurih a la Cina.
Halaman 2 dari 7
(dyh/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads