Sate lalat memang tak dibuat dari hewan lalat sungguhan. Untuk membuatnya, digunakan daging ayam ataupun daging kambing pilihan. Memang tampak seperti sate pada umumnya, namun ciri khasnya adalah ukuran dagingnya yang sangat mungil, bahkan ada yang mengatakan seukuran lalat. Dari sanalah nama sate lalat atau sate laler diciptakan.
Sate lalat biasanya disajikan bersama sambal kacang. Sambalnya berwarna cokelat tua, hasil perpaduan dari kacang, gula merah, cabai dan bawang yang dihaluskan bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika seporsi sate umumnya berisi 10 tusuk sate, maka lain lagi dengan sate lalat. Karena ukurannya yang kecil-kecil, maka seporsi sate lalat bisa berisi 20 tusuk sate. Di daerah Pamekasan, biasanya sate lalat dijual dengan kisaran harga Rp. 7.000,00 hingga Rp. 12.000,00 perporsinya.
(dyh/dyh)