Mengenal Ciri Pizza Asli Italia, Bukan yang Bergaya Amerika

Mengenal Ciri Pizza Asli Italia, Bukan yang Bergaya Amerika

- detikFood
Selasa, 12 Jun 2012 17:21 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Di Indonesia, tak sedikit restoran yang menawarkan menu a la Italia. Sebut saja pizza, spaghetti, gelato, atau espresso. Ada yang mengklaim diri sebagai resto dengan citarasa autentik, ada yang bergaya Amerika, ada pula yang disesuaikan dengan selera lokal.

Tak semua makanan yang dijual di restoran a la Italia merupakan asli Italia. Caesar salad misalnya. Meski menggunakan bahan-bahan Italia klasik, menu ini tidak dapat kita temukan di negara tersebut.

Makanan Italia sangat beragam karena tiap wilayah punya hidangan khas masing-masing. Namun, kesemuanya memiliki persamaan, yakni citarasa alami dan asli yang muncul karena proses yang sederhana. Yang penting kualitas, bukan kuantitasnya. Lalu, apa saja yang membedakan hidangan autentik Italia dengan yang tidak asli?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada garlic bread di Italia. Yang ada adalah bruschetta atau crostoni, yaitu roti keras yang diiris-iris, dipanggang, digosok dengan bawang putih mentah, lalu diberi topping tomat yang dipotong dadu dan disirami minyak zaitun. Jika tidak diberi topping, roti ini biasanya ditempatkan di dasar mangkuk bean soup. Orang Italia gemar menggunakan roti keras dan berkulit dalam hidangannya sebagai alat untuk mendorong makanan ke garpu atau untuk menyendok sisa kuah di piring.

Pizza asli Italia yang enak dibakar di tungku kayu dan tidak selalu ada saat jam makan siang. Jika di sini pizza bisa ditemui dalam berbagai ukuran, di sana pizza hanya berdiameter 10 inchi (25.4 cm) dan disajikan untuk satu orang. Namun, Anda bisa membaginya dengan beberapa orang sebagai antipasto.

Pizza Italia biasanya menggunakan saus tomat dan mozarella, namun ada pula yang hanya mozarella. Satu hal yang pasti, pizza autentik Italia memiliki roti yang tipis, baik yang bertekstur kenyal atau renyah. Roti yang tebal biasanya dipakai untuk makanan bernama foccacia.

Toppingnya bisa bermacam-macam, tapi yang paling favorit di Amerika adalah pepperoni. Namun, ada perbedaan makna antara pepperoni di restoran Italia-Amerika dan peperoni di negara asalnya. Jika pepperoni yang kita tahu adalah irisan tipis daging mirip sosis, peperoni di Italia berarti paprika. Pepperoni sebenarnya adalah salami (sosis kering) yang diberi cabai peperoncini sehingga terasa pedas. Di Italia, makanan tersebut bernama salsiccia piccante.

Makanan Italia tidak banyak menggunakan bawang putih. Jika hidangan tersebut mengandung bawang bombay, maka bawang putih tidak dipakai. Begitu pula sebaliknya. Santapan di sana juga tidak terlalu creamy dan tidak banyak menggunakan keju. Dagingpun diiris tipis-tipis.

Pasta atau risotto yang autentik dimasak al dente, lalu ditambahkan saus sedikit dan diberi bahan-bahan lainnya. Bola-bola daging disajikan terpisah dengan pasta. Intinya, hidangan Italia asli terlihat simpel dan mengutamakan rasa alami. Jika ingin mencicipi citarasa asli Italia, pastikan restoran yang Anda datangi menyajikan menu seperti itu.

(fit/odi)

Hide Ads