Restoran Sobrino de Botin didirikan oleh seorang pendatang dari Perancis bernama Jean Botin dan istrinya pada tahun 1725. Botin datang ke Madirid untuk bekerja pada seorang bangsawan di Pengadilan Habsburg.
Letaknya berada di 17 Street Los Cuchilleros, tak jauh dari Plaza Mayor yang cukup terkenal di kota tersebut. Pada era itu kawasan tersebut dikenal sebagai pusat komersial di Spanyol, sehingga menjadi kawasan yang sangat ramai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memasuki abad ke-18 sempat ada larangan menjual daging, anggur dan bahan makanan lain yang dianggap sebagai pemaksaan dan membahayakan perdagangan. Akibatnya restoran-restoran saat itu, termasuk Botin hanya dapat melayani apa yang dibawa tamu untuk dimasak oleh mereka.
Bagian depan restoran ini merupakan perpaduan sentuhan alami kayu dan batu bata. Tampilannya sangat unik, karena berbeda dengan bangunan lain di sekitarnya. Bagian dalamnya ditata sangat homey dengan sentuhan batu dan kayu. Bahkan oven dari batu dan keramik-keramik yang retak di dinding merupakan bukti historis peninggalan masa lalu masih tetap dipertahankan.
Salah satu hidangan Botin yang sangat terkenal adalah menu Cochinillo Asado alias Roasted Suckling Pig. Novelis terkenal Ernest Hamingway menyebut-nyebut nama sajian tersebut di salah satu novelnya yang berjudul, The Sun Also Rises. Selain itu nama artis Francisco de Goya disebut-sebut pernah bekerja sebagai pelayan di restoran ini selama menunggu panggilan dari Royal Academy of Fine Arts.
Tak heran jika tidak hanya warga lokal saja memenuhi restoran ini. Para wisatawan pun berbondong-bondong untuk bertandang ke Botin, baik untuk menikmati kelezatan hidangan di restoran tertua di dunia ini maupun cuma sekedar berfoto di luar restoran. Sebuah gudang anggur tua yang ada di bawah tanah restoran ikut menjadi daya tarik Botin di kalangan para penggemar wine.
Memasuki abad ke-20, Botin jatuh ke tangan keluarga Gonzalez. Awalnya keluarga tersebut menjalankan Botin hanya sebagai bisnis keluarga kecil dengan hanya tujuh karyawan. Namun setelah perang generasi ke-3, Antonio dan Jose memegang kendali bisnis dan secara bertahap merenovasi dan mengubahnya menjadi seperti sekarang. Saat ini, restoran ini terdiri dari empat lantai dan telah tercatat di buku Guinness Book of Records sebagai restoran tertua di dunia. Tertarik mengunjunginya?
(dev/Odi)