Sebuah survei mengenai pasien muslim dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Industri Kesehatan Korea. Survei meliputi tujuh layanan medis termasuk makanan halal, penerjemah, transportasi umum dan akomodasi.
Menurut laporan Yonhap (23/06), survei menunjukkan pasien dari Timur Tengah kebanyakan tidak puas dengan kualitas makanan halal yang disediakan rumah sakit setempat. Pasien muslim yang mengunjungi Korea Selatan tahun lalu memberi skor terendah diantara hasil survei untuk makanan halal di rumah sakit lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Korea Selatan tidak memiliki makanan halal beragam dan ada kesulitan dalam membeli bahan yang diperlikan. Ada kebutuhan untuk melakukan diversifikasi makanan halal dengan membuat jaringan informasi terkait restoran dan toko halal," sebut lembaga penyelenggara survei, seperti dilansir dari Yonhap.
Sementara itu, nilai keseluruhan skor survei mencapai 83,96 poin. Layanan terjemahan mendapat nilai tertinggi sebesar 93 poin.
Menurut lemabaga tersebut, sebanyak 6.101 pasien Timur Tengah mengunjungi Korea Selatan tahun lalu. Jumlahnya naik 11,2 persen dari tahun sebelumnya. Hampir setengahnya berasal dari Uni Emirat Arab mencapai 2.946 pasien. Diikuti oleh Saudi Arabia sebesar 1.215 dan Mesir sebesar 411 pasien.
![]() |
Pengamat industri menyebut jumlah pasien Timur Tengah yang terus bertambah membuat rumah sakit terkemuka di Korea Selatan berupaya menyediakan beragam jenis makanan halal. Seperti rumah sakit di Seoul yang sudah mulai mengembangkan makanan halal untuk pasien muslim. (msa/odi)