China Akan Memeriksa Makanan Halal Palsu

China Akan Memeriksa Makanan Halal Palsu

Maya Safira - detikFood
Jumat, 03 Jun 2016 15:47 WIB
Foto: iStock/China Daily
Jakarta - China akan memeriksa dan memperbaiki tren yang terlalu menyamaratakan makanan halal. Pejabat badan etnis menekankan bahwa China mendefinisikan makanan halal sebagai kebiasaan orang muslim untuk memisahkan dengan kehidupan sekuler.

Seorang pejabat Komisi Urusan Etnis Negara mengatakan bahwa departemen lokal akan melarang otentikasi yang melanggar hukum dari makanan halal di yurisdiksi mereka, lapor Xinhua (01/06).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi akan memperbaiki sistem dan mekanisme administrasi makanan halal. Tindakan juga akan dilakukan terhadap makanan halal palsu.

Makanan halal menjadi perhatian 23 juta orang di China. Meskipun pemerintah pusat dan daerah memiliki kebijakan dalam mengatur industri ini, makanan halal palsu tetap ada. Mekanisme pengawasan juga tidak ada di beberapa daerah.

Mulai tahun ini, departemen telah memperkuat administrasi makanan halal. Pemerintah daerah juga didesak untuk benar-benar menangani generalisasi berlebih (over-generalization) dari makanan halal.



Pejabat itu menenkankan bahwa pemerintah secara ketat mendefiniskan makanan halal sebagai kebiasaan orang Muslim. Bukan makanan yang mengikuti syariah Islam. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah agama bercampur dengan kehidupan sekuler China.

Pada April lalu, rencana untuk mengatur makanan halal tidak termasuk dalam perintah kerja legislatif China untuk 2016. Setelah muncul kekhawatiran kalau hukum itu akan menyebabkan pemerintah memiliki wewenang atas masalah agama. (msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads