Produk Vegan dan Halal Diprediksi Terus Meningkat hingga 2020

Produk Vegan dan Halal Diprediksi Terus Meningkat hingga 2020

Maya Safira - detikFood
Kamis, 02 Jun 2016 14:21 WIB
Foto: gettyimage
Jakarta - Perusahaan riset pasar global, Euromonitor International, mengeluarkan hasil penelitian terbaru. Produk vegan dan halal diprediksi terus tumbuh hingga 2020.

Menurut riset terbaru yang ditampilkan dalam database baru Ethical Labels dari Euromonitor dirilis Senin (23/05), tingkat pertumbuhan tahunan gabungan lebih dari 5 persen per tahun pada label halal dan vegan. Ini akan diterjemahkan jadi $13 milyar dari penjualan tambahan di pasar halal dan $708 juta dari penjualan tambahan di pasar vegan.

Peningkatan permintaan pada produk halal didorong oleh keragaman etnis dan agama, menurut Euromonitor. Pasar halal kini bernilai $45,3 milyar dan diprediksi mencapai $58,3 milyar pada 2020.

"Permitaan untuk daging halal, bagian penting dalam komunitas muslim, berkembang pesat. Pangsa komunitas muslim dalam populasi global telah meningkat stabil dan diproyeksikan mencapai sekitar 26 persen pada tahun 2030," ujar Ewa Hudson, kepala kesehatan dan kesejahteraan di Euromonitor, seperti dilansir dari Meatpoultry.com.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal serupa juga terjadi pada pasar produk untuk vegan. "Pelabelan produk vegan menjadi salah satu kategori kunci yang perlu perlu diperhatikan di masa depan. Karena semakin meningkat jumlah perusahaan yang memperluas daya tarik konsumen mereka dengan manjauhi bahan-bahan hewani bila memungkinkan. Peningkatan permintaan dan tren untuk protein vegetarian dan vegan menunjukkan di mana pasar bergerak sekarang," tambah Hudson.

Tiga pasar produk vegan yang paling cepat berkembang antara tahun 2015 dan 2020 adalah China (17,2 persen), Uni Emirat Arab (10,6 persen) dan Australia (9,6 persen). Adapun pada tahun 2015, pasar global untuk makanan kemasan, soft drink dan hot drink dengan label etis bernilai $793,8 milyar.

Pertumbuhan global diharapkan akan membawa pasar jadi senilai $872,7 milyar di seluruh dunia tahun 2020. (msa/odi)

Hide Ads