Permen yang menjadi camilan sehari-hari tidak lepas dari perkara halal. Pemakaian bahan dalam produksi permen perlu diwaspadai umat muslim.
Selama ini mungkin sebagian konsumen kurang memperhatikan kehalalan permen. Padahal bisa saja kandungan dalam produk permen tidak sejalan dengan aturan Islam. Dari segi bahannya, ada beberapa titik kritis kehalalan pada permen yang perlu diwaspadai pembeli.
Permen yang bercitarasa manis terbuat dari bahan utama gula. Umumnya gula ini berasal dari glukosa atau sukrosa. Selain gula, ada pula bahan tambahan lain. Seperti air, bahan pewarna dan bahan perasa (flavor).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam hal ini perlu dicek dari mana asal karbon aktif tersebut. Apakah berasal dari tulang hewan atau tidak. Jika dari tulang hewan maka harus ditelusuri lagi apakah berasal dari hewan halal atau haram seperti babi. Seandainya berasal dari tulang sapi, maka harus dikaji juga apakah penyembelihannya sesuai syariat Islam atau tidak," jelas Hendra dalam Jurnal Halal No. 115 September-Oktober Tahun XVIII 2015.
Untuk flavor, biasa dipakai flavor buatan yang berasal dari bahan kimia. Umumnya bahan kimia tersebut disintesa supaya mirip rasa yang diinginkan, misalnya rasa buah.
"Untuk mendapatkan rasa yang diharapkan biasa dilakukan pencampuran dengan bahan-bahan lain. Bahan yang mesti diwaspadai adalah bahan pelarut dan lemak yang digunakan," tambah Hendra.
Pelarut yang sering dipakai adalah alkohol. Bila alkohol itu berbentuk cair bisa menyebabkan produk akhir permen menjadi haram.
Sedangkan pemakaian lemak biasanya untuk menambahkan variasi rasa yang dihasilkan dalam produksi permen. Bila memakai lemak hewani, maka perlu dipastikan asalnya. Bisa saja berasal dari babi, papar Hendra.
Sementara jenis soft candy (permen lunak), kebanyakan diberi tambahan pati termodifikasi (modified starch). Penggunaannya bisa membentuk tekstur lunak, halus dan lembut pada permen. Disamping itu, sering pula ditambahkan pelembut atau softener.
Khusus permen lunak (soft candy), bahan pelunak yang sering dipakai adalah gelatin. Bahan tersebut dibuat dari tulang maupun kulit hewan seperti babi, sapi ataupun ikan.
"Jumlah gelatin babi di seluruh dunia hampir mencapai setengah dari total gelatin yang ada," ujar Hendra.
Sebab gelatin babi harganya murah dan kualitasnya baik. Jumlah populasi babi yang cukup banyak di dunia pun menjadi salah satu alasan banyaknya gelatin dari babi.
Karena itu, sebaiknya cermati kehalalan permen sebelum mengonsumsinya. Logo halal yang tercantum dalam kemasan bisa jadi cara paling mudah untuk memastikan kehalalan produk saat membeli permen.
(tan/odi)