Pemimpin Agama Himbau Metode Penyembelihan Tertera pada Label Daging Halal

Jakarta - Pemimpin agama di Inggris meminta seluruh daging diberi label metode penyembelihannya. Himbauan ini muncul setelah daging halal dan kosher di supermarket ternyata tidak diberi label demikian.

Lewat surat kepada Daily Telegraph, perwakilan kelompok Yahudi dan muslim mengatakan bahwa konsumen seharusnya diberi tahu secara tepat bagaimana cara penyembelihan hewan yang akan mereka beli.

Himbauan pelabelan secara komprehensif dipicu oleh ketidaktahuan orang-orang yang bersantap di Pizza Express dan restoran lain bahwa ayam yang disajikan adalah halal.

"Label komprehensif seharusnya didukung komunitas agama dan kelompok pembela hak hewan," demikian isi surat yang ditandatangani Henry Grunwald (ketua Shechita Inggris, badan yang mewakili kosher) dan Dr. Shuja Shafi, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris.

Mereka menambahkan, label makanan seharusnya merinci apakah hewan dipingsankan sebelum disembelih atau tidak. Selain itu, perlu dicantumkan pula apakah hewan mengalami pemingsanan berkali-kali jika pemingsanan pertama tak efektif.

"Metode penyembelihannya juga harus diberi tahu, apakah dengan penembakan captive bolt, gas, penyetruman, penenggelaman, penjebakan, pemukulan dengan benda tumpul, atau metode lain yang disetujui," tulis Grunwald dan Shafi.

Lebih dari 70% daging domba Selandia Baru yang dijual di Inggris kini berasal dari rumah potong halal. Namun, saat ini tidak ada syarat yang mengharuskan informasi tersebut dicantumkan di kemasan.

Metode halal digunakan untuk memastikan daging bisa dijual ke negara-negara muslim maupun nonmuslim. Negara-negara Timur Tengah menjadi pasar besar bagi ekspor daging domba Selandia Baru.

"Kami semua mengikuti aturan yang ditetapkan Uni Eropa (di pasar Inggris). Saat ini, tak ada kewajiban label halal," ujar Craig Finch, Manajer Regional Inggris dan Eropa untuk Daging Sapi dan Domba Selandia Baru, kepada AFP (08/05/2014).

Menurut Finch, hal ini berdasar faktor komersil dan logistik. "Kami menggunakan pendekatan konsisten yang sesuai dengan aturan di pasar-pasar kami di seluruh dunia," katanya.

Terkait apakah pelabelan yang lebih terperinci perlu diterapkan di Inggris, Finch mengatakan bahwa ini adalah masalah bagi para pengambil kebijakan di masing-masing pasar. Ia juga berpendapat bahwa informasi pada label harus dibatasi karena keterbatasan ruang.

"Hal ini menjadi masalah terkait peraturan. Namun, informasi terkait metode penyembelihan sudah jelas di website kami," Finch berpendapat.

Finch menambahkan bahwa seluruh daging domba yang diekspor ke Inggris berasal dari domba yang telah dipingsankan dan tak sadar sebelum disembelih sesuai dengan hukum Selandia Baru.

(fit/odi)