Perusahaan pangan Feed Innovation Inc. dan perusahaan pertanian Hosana Kikaku di prefektur Akita, Jepang, mendapatkan sertifikat halal untuk produksi berasnya, Agustus lalu. Menurut kedua perusahaan tersebut, sejauh ini, inilah sertifikasi halal untuk beras pertama dan satu-satunya di Jepang.
"Kami ingin turis muslim yang datang ke Jepang mengetahui kelezatan beras Akita Komachi," ujar Koki Sato, presiden Feed Innovation, seperti diberitakan The Japan Times (22/01/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Feed Innovation yang memproduksi dan memasarkan produk-produk pertanian organik mulai menjual beras yang dipanen pada musim gugur lalu dengan label halal.
Saat ini, perusahaan tersebut memasok beras halal dalam kemasan kecil ke bandara-bandara Jepang yang memiliki rute internasional serta penginapan banyak.
Feed Innovation berharap bisa mengirimkan setidaknya 20 ton beras halal musim ini. Perusahaan ini juga ingin segera memulai ekspor ke Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, di mana makanan Jepang cukup populer.
Menurut Asosiasi Bisnis Halal Jepang, semakin banyak perusahaan Jepang memperoleh sertifikasi halal setelah Tokyo terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2020. Juga setelah makanan tradisional Jepang masuk daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Dari populasi global sebanyak 7,2 miliar, muslim diperkirakan berjumlah 1,9 miliar. Beberapa pakar demografi meramalkan bahwa populasi muslim akan bertambah menjadi sepertiga populasi dunia pada 2050.
Perusahaan Jepang menaruh harapan tinggi terhadap pasar Islam. Pasalnya, pasar domestik akan terus menyusut karena populasi semakin menua sementara angka kelahiran terus merosot. "Kami berharap bisa mempromosikan produk-produk pangan halal Jepang ke luar negeri," ujar Sato.
(fit/odi)