Jakarta - Berdiri sejak 1805, Cafe Batavia menjadi daya tarik wisatawan luar dan lokal. Bahkan di usianya yang ke-30 tahun ini, kafe legendaris ini dijadikan cagar budaya
Galeri Foto
Cafe Batavia, Kafe Zaman Kolonial yang Kini Jadi Cagar Budaya

Cafe Batavia merupakan salah satu cafe legendaris yang bertempat di kawasan Kota Tua, Jakarta Utara. Cafenya berdiri tepat di seberang Museum Fatahilah. Foto: detikcom
Bangunan ini sudah ada sejak 1805 sebagai tempat tinggal gubernur. Kemudian pada 1993 dialihfungsikan menjadi sebuah kafe dengan interior vintage zaman kolonial Belanda. Foto: detikcom
Tepat di hari jadinya pada Sabtu (02/12/23) Cafe Batavia genap sudah 30 tahun beroperasi. Puluhan tahun beroperasi, Cafe Batavia ditetapkan sebagai cagar budaya grade A, DKI Jakarta. Foto: detikcom
Sejalan dengan fungsi barunya Cafe Batavia ingin menghadirkan menu-menu menarik dengan sensasi bersantap yang unik. Tanpa menghilangkan akar sejarah dari bagunan legendaris ini. Foto: detikcom
Dalam perayaan ke 30 tahun, Cafe Batavia menjamu para tamu dengan hidangan dengan gaya rijsttafel. Rijsttafel merupakan konsep penyajian makanan lengkap mulai dari pembuka hingga penutup. Foto: detikcom
Dimulai dengan menu bitterballen sebagai menu pembuka. Padat dan creamy dengan rasa keju yang gurih. Kemudian, disajikan menu sup iga dengan kuah kaldu yang bening gurih. Foto: detikcom
Untuk menu utama, ada nasi jeruk dengan berbagai lauk. Mulai dari rendang, ayam kodok, cumi bakar rica-rica, dan sayur urap. Foto: detikcom
Semuanya disajikan secara rijsttafel dengan pramusaji yang kompak. Jadi, pelayan akan menghidangkan menu satu per satu secara berurutan. Foto: detikcom
Tak ketinggalan menu bir pletok hingga cocktail yang disuguhkan untuk para tamu. Suasana bersantap ini juga diiringi dengan pertunjukan angklung dan jaipong. Foto: detikcom
Perayaan ulang tahun Cafe Batavia Ini juga dihadiri oleh para duta besar negara sahabat. Ada 13 duta besar dari 13 negara yang turut hadir dalam perayaan hari jadi Cafe Batavia. Foto: detikcom