Beberapa pedagang wedang (minuman panas) berderet di ruas Jalan Wongsodirjan . Para pelanggan duduk lesehan di sepanjang kaki lima di seberangnya. Dagangan utama adalah minuman panas, dengan berbagai makanan ringan sebagai pendampingnya.
Minuman yang paling banyak disukai anak-anak muda pelanggannya adalah kopi jos, yaitu segelas kopi panas yang dicemplungi arang membara. Tersedia pula nasi kucing dan berbagai lauk sederhana. Yang dimaksud nasi kucing adalah nasi dalam porsi kecil, dengan sambal trasi goreng, dibungkus daun pisang dan koran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkringan Pak Man (bergantian dengan Pak Alex) > Jl. Wongsodirjan, di sisi Stasiun KA Tugu, 0815 78487778: Direkomendasikan oleh Dadi Krismatono. Tempat lain yang direkomendasikan Dadi adalah Angkringan Pak Min di ujung Selatan Jalan Gejayan. Masakannya pedas, lezat, murah-meriah. Di halaman Pakualaman juga ada Angkringan Pak Mul yang terkenal.
Orang Jawa suka makan sambil duduk bersila di tikar yang ditebar di lantai. Cara ini umum disebut sebagai lesehan. Nostalgia cara makan santai dan bohemian ini sekarang justru membuat banyak orang menyukai gaya makan lesehan seperti itu.
Pada malam hari, di kedua sisi Jalan Malioboro, bermunculan puluhan pedagang makanan dengan gaya lesehan. Kebanyakan menawarkan sajian gudeg dan ayam goreng, disertai pilihan minuman panas dan dingin.
Di masa lalu, banyak wisatawan enggan makan di warung-warung lesehan ini karena ulah beberapa pedagang yang nakal. Sekarang, jangan khawatir lagi! Mereka semua sudah memasang harga makanan secara jelas, sehingga kita tidak dapat lagi dipermainkan dengan penetapan harga yang semena-mena.
Banyak pengamen yang ikut memeriahkan warung-warung lesehan itu. Rata-rata warung lesehan menyajikan makanan yang cukup baik. Beberapa bahkan sangat direkomendasikan.
(dev/dev)