Si Putih dan si Hitam yang Yummy!

Si Putih dan si Hitam yang Yummy!

- detikFood
Senin, 11 Des 2006 10:34 WIB
Jakarta - Meskipun tak rumit, membuat sosis ternyata banyak ilmunya. Karenanya tak heran jika peserta sangat antusias. Dari daging, bumbu, alat hingga casing alias pembungkuspun jadi bahasan yang asyik. Belum lagi urusan mengolah sosis jadi sajian yang menggiurkan. Termasuk mencicipi olahan sosis yang lezat!Belum seluruh pintu Bali Deli yang berlokasi di Sudirman Place dibuka tetapi beberapa peserta Cooking With Style sudah datang. Wah, rupanya mereka tak mau membuang waktu, kecuali ingin dapat tempat duduk di deretan depan juga ingin bisa mengecek semua bumbu yang ditata rapi oleh pak Rizal dan tim dari Bali Deli. Sebelum mengikuti cooking class peserta diajak shop tour, keliling Bali Deli. Tur kecil ini dipandu oleh mbak Merry. Mulai dari gerai pastry, delicatensen hingga ke area bahan makanan Asia. "Di bagian breakfast ini ada kopi Italia juga ada kopi Merdeka," demikian jelas mbak Merry. Setelah menjelajahi sudut-sudut toko, pesertapun bersiap mengikuti cooking class.Pukul 10.35 wib pak Rizal membuka cooking class dengan memperagakan proses pembuatan Chicken Breakfast Sausage. "Sosis ini sesuai dengan namanya memang paling enak dimakan buat sarapan. Bisa dengan roti atau kentang rebus," demikian komentar pak Rizal. Sosis ayam ini terbuat dari daging paha ayam yang digiling halus dengan sedikit lemak. "Yang penting gunakan daging paha ayam karena lebih gurih, lemak bisa ditambahkan sesuai selera tetapi jangan lebih dari 15%," tutur pak Rizal sambil mengaduk daging ayam dengan bumbu dan peterseli cincang. Aromanya sangat segar dan harum, padahal masih mentah! Urusan memasukkan adonan daging ke dalam casing jadi sangat menarik. Setelah adonan daging dimasukkan ke dalam mesin stuffer atau pengisi, lalu diputar dan di ujungnya ditaruh casing. "Casing ini terbuat dari usus kambing dan diimpor dari Jerman, setelah direndam air garam dan ditaruh dalam air hangat maka siap dipakai," jelas pak Rizal sambil memngisi casing. Setelah itu dengan cekatan, adonan daging diratakan. Dengan gerakan memutar yang santai, dalam beberapa detik, sosispun sudah terikat rapi. "Pak nggak perlu diikat atau dibundel ya? Apa nggak robek kalo dimasak?," demikian pertanyaan yang dilontarkan para peserta. "Dijamin nggak bakal robek saat dipanggang, dibakar atau direbus," jawab pak Rizal sambil tersenyum lebar.Proses pembuatan 2 resep sosis sapi yang lain Beef Breakfast Sausage dan Beef Italian Sausage, tidak jauh berbeda. "Supaya tidak terlalu kering sebaiknya daging sapi ditambahkan dengan sedikit lemak agar rasanya juga gurih," demikian pesan pak Rizal. Untuk variasi, pak Rizal menyarankan untuk mencampur daging sapi dengan daging kambing. "Soal komposisi ukurannya tergantung pada selera, tetapi rasanya tentu saja akan lebih enak," tegas pak Rizal. Soal bumbu, pak Rizal juga tak pelit ilmu. "Kalau ingin sosis enak, jangan terlalu banyak garam. Per 1 kg daging cukup 15 g garam tetapi rempah atau bumbu harus yang bermutu bagus. Bawang putih bubuk boleh diganti dengan bawang putih segar yang diparut supaya rasa dan aromanya lebih tajam," tutur pak Rizal sambil menunjukkan bentuk sosis sapi yang selesai dipilin pada peserta. Soal meyimpan sosis segarpun dibahas tuntas oleh pak Rizal sementara pesertapun tak henti menghujani dengan pertanyaan-pertanyaan.Setelah puas menggali ilmu soal membuat sosis dari pak Rizal, giliran pak Yudi membagi ilmunya mengolah sosis segar. "Yang paling penting untuk diingat, saat memasak sosis segar karena bahan-bahannya masih segar atau mentah maka jangan sekali-sekali memakai api besar. Baik itu untuk ditumis atau dipanggang. Dengan api kecil maka sosis akan matang sempurna sampai ke bagian dalamnya," demikian tips penting dari pak Yudi. Braised Sausage, sosis yang diolah dengan red wine diperagakan dengan cekatan oleh pak Yudi. Potongan sosis, sayuran dan bumbupun sudah diaduk jadi satu. "Kalau tidak suka red wine bisa diganti dengan kaldu. Kalau nggak ada oven, bisa dimasak dalam wajan dengan api kecil," jelas pak Yudi. Sosis yang sudah siap, berwarna hitam pekat pun diperlihatkan oleh pak Yudi. Meskipun hitam pekat aromanya sangat harum, apalagi rasanya!Grilled Sausage, sosis tumis ala Jerman ini juga diperagakan dengan cekatan oleh pak Yudi. "Sauerkraut ini acar kol putih khas Jerman rasanya asam segar. Bisa dibikin sendiri atau beli yang sudah jadi," tutur pak Yudi sambil menumis sauerkraut dengan daging asap yang menebarkan aroma wangi menggelitik. Segera sosis yang sudah ditumis dengan minyak olivepun disajikan dengan sauerkraut ini. Cara penyajian dengan mashed potatoes dan salad sayuranpun diperagakan dengan cantik oleh pak Yudi. "Sebagai pelengkap bisa dimakan dengan saus bawang, saus cokelat atau saus lainnya," demikian sarannya. Pembuatan sosis dengan bumbu Polandia yang populer menjadi penutup cooking class. "Awas ya, memberi cukanya cukup 1-2 tetes saja, jangan terlalu banyak karena cuka ini hanya untuk memberi rasa asam yang sangat samar," pesan pak Yudi sambil mengaduk saus yang mulai mengental. Setelah ditata cantik dengan mashed potatoes, wortel tumis, salad, sosispun disiram dengan saus yang panas mengepul. Hmm...yummy!Sebelum santap siang, hadiah-hadiahpun dibagikan. Dua voucher La Tapas dari Bali Deli ternyata dibawa pulang oleh ibu Susyana dan ibu Yeti Wahid. Sedangkan hadiah khusus dari detikfood, 4 bingkisan istimewa pun jatuh ke peserta yang beruntung pak Herry Lim, pak Dennis Anwar, pak Fietje Feizal dan ibu Imelda Santos. Makan siang di La Tapas yang sejuk berlangsung seru sampai 3 jenis dessert yang menjadi penutuppun licin tandas. Nah, sampai bertemu tahun depan ya! (ely/Odi)

Hide Ads