Heboh & Asyik Membuat 'Tikus'
Senin, 07 Agu 2006 10:02 WIB

Jakarta - Minggu pagi yang cerah, peserta CWS Tiramisu Kukus sudah memenuhi ruang tamu Studio Arumanis Indonesian Arts yang terletak di Jl Ciniru I. Meskipun belum jam 10.00 ada seorang peserta yang lari tergopoh-gopoh karena takut terlambat, "Aduh..aku jangan ditinggal doong." Ketika melihat peserta lainnya masih duduk di ruang tamu akhirnya ia tersenyum lega sambil berkata lega, "Untung deh aku belum ketinggalan", yang disambut dengan tawa oleh peserta lainnya.Sekitar pukul 10. 20 Wib kelas dimulai. Seperti biasa, peserta terlebih dahulu dibekali aneka teori sebelum turun langsung ke dapur. Pada sesi ini pak Yongki membahas semua resep yang akan dipelajari hari ini, sambil sesekali membahas tips dan trik khusus agar kue yang dibuat bisa berhasil. Menurutnya, pemilihan bahan dan alat masak merupakan hal yang sangat penting. Karena unsur-unsur yang terkandung di dalam suatu bahan akan mempengaruhi rasa, begitu pula dengan alat masak. Pemakain jenis bahan baru seperti tiramisu bubuk, marscapone bubuk, rhum bakar, cokelat bubuk yang oke juga dijelaskan terperinci. Untuk urusan kukusan pak Yongki menyarankan kukusan dengan bentuk trapesium, karena kukusan bentuk ini airnya tidak menetes ke bawah. Selain membahas mengenai alat dan bahan, beliau juga kebanjiran pertanyaan seputar cake. "Pak, kalo buat kue abis mengembang tinggi langsung bluk kempes waktu keluar, apanya yang salah ya?" "Wah, ibu ini jangan nakut-nakutin dong. Tuh Ibu itu sampe ketakutan gara-gara cerita ibu", jawab pak Yongki sambil menunjuk salah seorang peserta yang nampak bingung. "Pak, supaya kue yang dimasak tinggi terus apa sih rahasianya?" "Ya pake obat kuat," jawabnya enteng. Kontan peserta lainnya tertawa terbahak-bahak. Begitulah banyolan-demi banyolan dilontarkan pak Yongki agar peserta tidak merasa tegang dan kaku. Sampai akhirnya pak Yongki selesai menerangkan keempat resep. Setelah pembekalan selesai, kini mulai "bertempur" di dapur. Saatnya peserta mengeluarkan jurus-jurus yang dipelajari di kelas. "Wus..wus..wus!" Wah ternyata pesertanya pintar-pintar. Pak Yongki tinggal mengarahkan sedikit, mereka langsung bisa membuat kue dengan tertib. Sesi membuat kue ini disela sebentar dengan sesi makan siang dengan aneka menu soto ayam komplet yang sanggup mengangkat semangat peserta. "Nyam..nyam...slurp...slurp!"Selesai makan siang, mereka kembali ke dapur dan berkutat dengan adonan kue. Kelompok A membuat Gateau Africa dan Lapis Malang, sementara kelompok B membuat Tiramisu Kukus dan Chocolate Blue Berry Kukus. Beberapa orang peserta bolak-balik ke dapur untuk mengintip kue hasil buatannya. "Aduuhh...deg-degan deh aku, jadi nggak ya kuenya?", katanya sambil sedikit panik. "Eh iya, ya. Aku juga jadi panik, tapi kalo dibuka nanti malah gak jadi lagi!" Akhirnya, saat yang ditunggu pun tiba. "Eng-ing-eng!" Kue pun diangkat dan di balik di atas meja. Bau harum menyeruak ke seluruh ruangan, "Hmm...." Ternyata bagus dan sukses semua. Tak ada satu pun yang gagal. Semua dikerjakan dengan baik dalam waktu yang singkat pula. Makanya, pak Yongki menawari peserta untuk membuat satu resep kue lagi yang langsung disambut dengan antusias. "Biar bawaan kuenya makin banyak Bu!" begitu ungkap pak Yongki. Praktek kali ini peserta sudah dapat bekerja sendiri, pak Yongki hanya sesekali mengecek kalau-kalau ada kesalahan. Sambil menunggu kue terakhir matang, pak Yongki mengajak peseta untuk melakukan evaluasi kecil. Sementara beberapa peserta sibk berbelanja aneka bahan untuk membuat Tiramisu Kukus. Sesi sharing pun dimanfaatkan peserta dengan "berondongan" pertanyaan yang semua dijawab dengan komplit oleh pak Yongki. Selain sharing Pak Yongki juga memberi kan satu bonus resep yang dapat dicoba oleh peserta di rumah, namanya Extravaganza Bolu Kukus. Waduh pak, namanya berat banget. "Gak apa-apa yang penting menarik bu, ini resep mudah dan ekonmis karena terbuat dari bahan putih telur." Akhirnya resep terakhir pun matang, dengan sigap peserta langsung beranjak membawa kotaknya masing-masing menuju dapur. "Asiik...ada tambahan lagi nih!" Dan itulah akhir pelajaran kami hari ini. Peserta pun pulang membawa aneka cajke kukus yang panas mengepul dengan tersenyum. "Sampai ketemu lagi ya bu..!"
(lil/)