Metode penyeduhan kopi tanpa mesin ini memang sedang naik daun. Dari anak muda hingga orang tua ternyata menyukai rasa kopi yang diseduh dengan teknik ini. Terlihat mudah, namun metode ini membutuhkan kesabaran ekstra. Karena jenis air hingga waktu pengekstrasian kopinya sangat mempengaruhi rasa.
Wajar saja banyak orang yang ingin tahu soal teknik ini. Karenanya dibutuhkan dua sesi kelas saat detikFood dan Indonesia Coffee Academy membuka kelas 'Manual Brewing' di Anomali Menteng (24/3). Dua kelas tersebut dipandu oleh Aris Kadarsiman, salah satu Lecture Indonesian Coffee Academy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Para peserta diajak mengenal jenis kopi dan tata cara hingga lim alat yang digunakan dalam metode pembuatan kopi manual brewing. Mereka juga menjajal kelima alat tersebut.
Tidak hanya asyik, tapi para peserta terlihat menikmati kopi yang mereka buat sendiri. Dari mulai mahasiswa hingga pebisnis kopi. Seperti yang dialami mahasiswa jurusan bisnis yang baru berusia 18 tahun ini. Orang tuanya justru yang mendorong dirinya untuk mengenal kopi lebih dalam.
"Orang tua punya usaha bisnis kopi di Bali. Mereka pengin saya tahu sedikit basic kopi. Kebetulan saya kuliahnya jurusan bisnis. Jadi saya ikut kelas ini, saya jadi dapat pengalaman baru dan teman baru," tutur Fauzan.
![]() |
Lain halnya dengan Hendra, pria ini ingin membuka kedai kopi sendiri. Sehingga ia termotivasi untuk mengikuti kelas Manual Brewing. "Acara ini sangat bermanfaat bagi pemula-pemula seperti saya. Kita belajar hampir semua alat manual brew. Pengin buka (kedai kopi). Kebetulan belum ada menu kopi dengan manual brewing. Jadi belajardulu," ujar Hendra.
Bahkan ada mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Bogor yang sengaja datang untuk menambah ilmu tentang kopi dan ingin mencoba kuliah sambil bekerja sebagai barista.
![]() |
"Pengalaman baru. Untuk tambahan pengetahuan soal manual brewing. Tujuan utamanya untuk belajar dan menambah pengalaman baru di samping itu juga ilmunya bisa saya manfaatkan untuk melamar sebagai part time barista," ujar Fackhriyan, mahasiwa tingkat akhir jurusan Teknologi Pangan.
Biasanya kelas kopi diminati oleh pria, tapi tidak bagi Hannah. Ia mengaku justru orang tuanya yang memberitahu mengenai coffee class ini. Karena orang tuanya tahu kalau anaknya pecinta kopi.
Menurutnya kelas ini seru dan menarik. "Awalnya dikasih tahu orang tua. Acaranya seru, menarik, jadi bertambah pengetahuannya. Apalagi soal manual brewing," tutur Hanna. Keseruan kelas ini dirasa banyak peserta. Mereka juga berharap akan ada kelas kopi selanjutnya.