Bertempat di AB Steak by Chef Akira Back (5/8), Detikfood menyelenggarakan acara 'Meat & Greet - Dry Aged Meat Masterclass'. Dua orang chef, Chef Andri Dionysius dan Chef Joel Lim yang handal menangani daging akan menjelaskan tentang seluk beluk proses 'aging' atau pelayuan kepada 48 peserta.
"Kali ini mau dibahas soal karakter-karakter great steak. Jadi dari makanan sapi, marbling sama aging process," jelas chef Andri kepada Detikfood di sela-sela persiapan acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia menjelaskan bahwa proses aging ini sebenarnya dari dulu sudah banyak dijalankan tapi banyak orang yang tidak menyadarinya. "Proses ini membiarkan daging rileksbmelewati masa rigor mortis. Supaya daging potensinya maksimum untuk tenderness," lanjut corporate chef Akira Back restaurant ini.
Proses pelayuan menurutnya cocok untuk semua jenis daging steak. Karena daging sapi mahal sekalipun kalau tidak melewati proses aging akan keras.
AB steak sendiri melakukan proses in-house dry aging untuk semua menu dagingnya. Sehingga punya ruang khusus penyimpanan daging.
![]() |
Durasi pelayuan bisa berbeda-beda. Semakin lama diakui membuat rasanya makin intense.
Selain diskusi terkait daging, peserta nantinya juga akan diajak mencoba 3 jenis daging sapi yang melalui proses pelayuan dalam 3 kurun waktu berbeda. Ada 21 Days Aged Sliders with Truffle Fries, 30 Days Dry Aged Topside - Australian Wagyu 7+, dan 60 Days Dry Aged Ribeye - 200 days grain fed Australian Angus. (lus/odi)