Dalam Japanese Tea Class (7/5), ahli teh Ratna Soemantri sempat menjelaskan tentang matcha yang selama ini namanya akrab dengan masyarakat Indonesia. Matcha merupakan teh hijau Jepang premium.
Teh ini secara tradisional dipakai untuk upacara minum teh. Warna teh lebih hijau karena budidaya dengan double shading yang membuatnya tinggi klorofil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau bicara konsumsi sehari-hari, teh yang dipakai di Jepang bukan matcha. Karena matcha biasa untuk upacara teh dan masak," ucap Ratna.
Menurut Ratna, orang banyak lihat matcha dalam bentuk bubuk. Jarang lihat bentuk daun kering yang disebut tencha.
Tencha itulah yang digiling menjadi matcha. Pada prosesnya, tulang daun dipisahkan terlebih dahulu dengan mesin.
"Nanti hasil pemisahan daun ada tulang-tulang kecil. Sisa matcha ini bisa dibuat jadi houjicha," kata Ratna.
![]() |
Proses pembuatan matcha sendiri tidaklah cepat. Karena matcha perlu disimpan. Bisa saja proses penyimpanan saat musim semi, baru jadi bubuk matcha siap jual pada musim gugur. Sehingga matcha punya harga tinggi, tergantung grade.
"Di Jepang ada matcha ceremonial grade dan kitchen grade. Kalau untuk upacara warnanya hijau, kitchen grade warnanya nggak hijau banget. Jenis kedua ini bisa dipakai untuk bikin minuman, puding," jelas Ratna sambil menunjukkan perbedaan matcha kepada para peserta.
Matcha asal Jepang dalam pengolahannya tidak perlu digunakan banyak-banyak. "Pakai sedikit sudah cukup. Sekitar 4 gr. Beda dengan matcha buatan China yang biasa perlu 8 gr untuk buat makanan atau minuman. Matcha asli Jepang juga nggak ada seperti bau melati," tambah Ratna.
![]() |
Untuk pengolahan matcha Jepang, Ratna sempat menunjukkan caranya. Pertama bubuk matcha dituang ke dalam mangkuk. Lalu diberi air panas bersuhu 70 derajat Celcius. Chasen (pengaduk berbahan bambu) dipakai untuk mengaduk teh selama 30 detik.
"Matcha untuk upacara punya rasa pahit tapi ada umami. Ketika diaduk dengan air tidak berbuih. Kalau yang untuk masak lebih pahit tapi nggak ada umami," pungkas Ratna. (msa/odi)