Uraian Ratna Somantri soal jenis teh, cara penyeduhan hingga penyajian teh sangat menarik perhatian 40 peserta yang hadir. Karena selama ini teh tidak disajikan sebagai minuman yang utama di banyak kafe dan resto.
![]() |
Indonesia menjadi negara ketujuh penghasil teh terbesar di dunia. Hampir sama dengan kopi, teh juga punya varian dan rasa yang beragam. White tea, green tea, oolong, black tea dan pur eh diseduh dan dicicip oleh para peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kali kedua saya ikut kelas teh. Tapi ini pertama kalinya ikut acara teh detikFood. Dengan ikut acara ini saya terinspirasi ingin membuat menu teh untuk restoran saya," tutur Koma Untoro, pemilik Sate Virgin.
Sudah bergelut dibidang kuliner selama 10 tahun, Koma ingin menambah jenis menu minuman teh yang spesial. "Sekarang hanya jual teh biasa. Tapi karena saya jual sate kambing Tegal inginnya mencoba teh dengan campuran rempah serperti jahe dan kayu manis," ungkapnya.
Punya bisnis dibidang teh, Vincent juga mendapatkan banyak informasi khususnya untuk teh. "Sangat mendapatkan banyak informasi. Rencananya akan membuat kafe teh di Bandung," ujar Vincent Gunawan, direktur Teh Upet asal Cirebon.
![]() |
"Apalagi untuk blending tea ini saya sangat tertarik. Karena kami juga punya usaha teh 'ready to drink'. Teh ini dicampurkan dengan soy milk hingga beberapa varian lainnya," ungkap Vincent.
Tak kalah menarik, Sally yang masih menjadi mahasiswa perhotelan inipun tertarik mengikuti acara ini. "Ini pertama kalinya tapi tertarik banget karena teh ternyata sangat unik, apalagi rasanya," tutup Sally.
Buat yang belum kebagian tiket kelas teh ini mohon bersabar, kami akan menggelar kembali kelas teh ini. Selain itu akan ada 'Japanese Tea Class' dalam waktu dekat. Pantau selalu detikfood! (lus/odi)