Serunya Belajar Tentang Pastry Baru yang Lembut, Renyah, Kaya Warna

<i>Pastry Cooking Class</i>

Serunya Belajar Tentang Pastry Baru yang Lembut, Renyah, Kaya Warna

Tania Natalin Simanjuntak - detikFood
Minggu, 29 Nov 2015 14:25 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta -

Pastry Prancis kini juga mengalami penyesuaian. Bentuknya lebih mungil memakai sentuhan menarik. Itulah yang dibagikan oleh chef Alexis Gudimard dalam cooking class kali ini.

Berlangsung di Warhol Room Hotel Pullman Central Park, pastry class berlangsung seru, Sabtu (28/11). Berbeda dengan pastry Prancis klasik, sentuhan baru pastry yang dibuat oleh chef Alexis berupa paduan tekstur, warna dan bentuk yang mungil.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti resep petama yang diperagakan Vanilla Coffee Light Verrine yang merupakan pannacota dengan rasa vanilla dan kopi. Kopinya berasal dari biji kopi asli. Pemakaian bahan asli khas Prancis dipertahankan oleh sang chef.

Pemakaian adonan susu dan krim dengan campuran adonan telur dan gula serta gelatine banyak dipakai dalam resep-resep pastry gaya baru ini. "Gunakan termometer untuk mengukur suhu adonan. Karena jika terlalu panas adonan susu dan telur akan jadi omelet," pesan chef yang murah senyum ini.

Tak kalah menarik, pembuatan choux paste yang dikenal dengan kue sus. Kue ini sedang populer saat ini. Untuk adonan choux harus benar-benar matang agar adonan bisa mengembang dengan baik.



Adonan Passion Banana memakai pure pisang dan markisa yang diaduk jadi satu. Bahan segar kembali dipakai oleh chef. Demikian juga dengan vanili. "Lebih wangi memakai vanilla pod, aromanya lebih kuat", demikian tutur chef kelahiran Istres ini.

Larutan gelatine bubuk dan air sering dipakai dalam resep. Karenanya chef memberikan tipsnya. Larutkan saja 10 g gelatin bubuk dengan 50 g air hangat lalu diamkan hingga dingin. Larutan berbentuk gel jadi mudah dipakai.

‘Sugar dough’ atau ’sweet pastry’ yang menjadi dasar semua jenis pie atau tartelette Prancis juga dibeberkan lewat Blueberry and Fresh Berry Tarlette.
"Agar rasanya renyah enak, bisa ditambahkan almond bubuk atau hazelnut bubuk. Aromanya juga lebih harum,"pesan chef yang berhobi menyelam ini.

Khusus untuk menyemprotkan adonan krim dengan kantong semprotan kue, chef pun berpesan, "Taruh krim tak lebih dari setengah tinggi kantong. Jadi bisa ditekuk dan disemprotkan dengan baik. kalau lebih, krim akan meluap saat disemprotkan,"



Gianduja Peanut Entremet buatannya juga kue yang istimewa. Kue ini memakai gianduja, campuran cokelat susu dan kacang hazelnut yang creamy manis mirip Nutella. Bahan ini dibeli jadi karena agak sulit jika disiapkan sendiri.

Meringue yang jadi favorit dalam pastry Prancis juga dipakai dalam kue ini. Mengaduk putih telur kocok yang sudah mengembang ternyata ada triknya.
"Aduk adonan dari bagian tengah ke bawah sambil putar mangkuknya. Jangan diaduk memutar. Jika terlalu keras, buih putih telur kocok akan turun maka adonan akan turun tak bisa ‘fluffy", demikian pesannya.

Lain lagi dengan Pistachio Crème Brulée. Dibuat dari adonan krim, susu, pasta pistachio dan gula. Creme brûlée ini dieri hiasan kacang almond yang dicelupkan dalam karamel. Untuk membuatnya, kacang almond ditusuk dengan tusuk gigi kemudian dicelupkan dalam karamel dan ditaruh terbalik dengan merekatkan tusuk gigi. Gula yang mengalir ke bawah berbentuk runcing. Kemudian ditaruk sebagai hiasan.



Sentuhan akhir 5 pastry yang diperagakan sangat menarik perhatian peserta. Dari olesan jelly glaze, taburan gula bubuk hingga tempelan kertas perak dan emas yang bikin kue makin cantik.

Sebagai pentup, Chef Alexis membagikan gingerbread cookies yang dihiasi glazer Natal. Wah, semua pesertapun kebagian mencicipinya. Lima jenis pastry yang dicicipi pesertapun ludes. Secara spontan mereka menjawab ‘Enaaak’ saat dimintai komentar.

Kali ini Ecy Sinambela berhasil membawa pulang voucher brunch untuk 1 orang dari Hotel Pullman Jakarta. Acarapun ditutup dengan foto bersama Chef Alexis Gudimard.

(lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads