Pengunjung restoran fast food populer ini merasa kena tipu usai diiming-imingi es krim gratis. Berawal dari pindai (scan) kode QR, ujung-ujungnya ia merugi!
Kehadiran kode QR membuat keperluan bayar makan hingga isi survei jadi jauh lebih praktis. Namun, fitur ini tak selalu menjanjikan kenyamanan.
Contohnya dialami seorang pengunjung restoran cepat saji Jollibee di Singapura. Dikutip dari Asia One (12/11/2024), Andy Quek membagikan pengalaman istrinya saat makan di Jollibee cabang Waterway Point.
Saat itu istrinya diminta untuk memindai kode QR agar mendapatkan es krim gratis. Alasannya kode QR itu digunakan untuk keperluan survei.
Akan tetapi, ketika ia memasukkan nomor ponselnya saat mengisi data dari kode QR itu, ia justru mendapat notifikasi bahwa saldonya terpotong SGD 7.99 (Rp 94.338) untuk paket data internet dari Singtel.
Istrinya sempat berusaha membatalkan pembelian itu, tapi saldonya tetap terpotong. Karena kesal dengan kejadian ini, istrinya dan Andy melaporkan kejadian ini ke pihak Jollibee di media sosial. Ia juga melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
Menanggapi hal ini, pihak Jollibee Singapura angkat bicara. "Hai Andy terima kasih atas laporannya. Tim kami akan segera menindaklanjuti kasus ini. Kami akan langsung menghubungi Anda setelah kami mendapatkan kabar terbaru dari permasalahan ini. Selambat-lambatnya kami akan menghubungi Anda kembali di hari Senin," tulis Jollibee Singapura.
Andy dan istrinya juga sudah menghubungi pihak Singtel terkait masalah ini. Mereka ditawarkan kompensasi pengembalian uang, tapi Andy tak mau karena merasa ini sudah termasuk ke dalam ranah penipuan.
Beberapa netizen yang mengikuti kasus ini beranggapan bahwa bisa saja kode QR untuk es krim gratis itu ditutup dengan kode QR dari pembelian paket data Singtel.
"Kita sebagai konsumen memang harus lebih berhati-hati saat pindai kode QR. Apalagi jika ada tawaran dapat makanan gratis. Karena sekarang banyak penipuan berkedok kode QR," komentar seorang netizen.
(adr/adr)