Kisah Adhi, Tuli Inspiratif yang Buka Usaha Pizza Rumahan di Denpasar

Kisah Adhi, Tuli Inspiratif yang Buka Usaha Pizza Rumahan di Denpasar

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikFood
Senin, 10 Nov 2025 13:00 WIB
Adhi dan Maria, pasangan suami istri Tuli yang membangun usaha pizza di sebuah gang kecil di Monang Maning, Denpasar.
Foto: Leona Wirawan/detikBali
Denpasar -

Adhi adalah seorang Tuli yang inspiratif dan produktif. Sehari-hari ia bekerja di sebuah usaha bakpia dekat rumahnya, dilanjut dengan jualan pizza dari rumah. Begini kisahnya!

I Gusti Adhi Wira Negara, seorang penyandang disabilitas Tuli berusia 50 tahun. Ia merupakan sosok di balik usaha pizza rumahan bernama Pizza Adhi Tuli Monang-Maning.

Usahanya berada di sebuah gang sempit di kawasan Monang Maning, Denpasar. Pada Senin malam (6/10/2025), Adhi menyambut detikBali dengan senyum lebar. Ia memberikan buku menu dan menjelaskan pilihan pizza menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak perlu khawatir, bagi pengunjung yang tidak menguasai bahasa isyarat, komunikasi tetap lancar karena Adhi piawai membaca gerak bibir atau menuliskan pesan di kertas.

Beragam varian pizza tersedia di warung mungil itu, mulai dari ayam atau sapi jamur, beef pepperoni, ayam bombay, hingga carbonara. Semua bisa dipilih sesuai selera.

ADVERTISEMENT

"Kalau tambah keju mozarella, tambah Rp 10 ribu ya," ujar Adhi dengan gerakan tangannya yang lincah.

detikBali sempat mencoba pizza vegetarian. Dengan harga Rp 33 ribu, pizza berkulit tebal dengan topping paprika, jamur champignon, saus tomat, dan lelehan keju ini tersaji hangat. Untuk ukuran medium, porsinya cukup untuk dua hingga tiga orang.

Adhi dan Maria, pasangan suami istri Tuli yang membangun usaha pizza di sebuah gang kecil di Monang Maning, Denpasar.Pizza Vegetarian buatan Adhi, seorang Tuli inspiratif di Bali. Foto: Leona Wirawan/detikBali

Rasanya kaya dan seimbang-manis dari saus tomat, gurih dari jamur dan keju, serta sedikit pedas dari potongan paprika. Bagi penyuka pedas, tersedia saus sambal untuk menambah sensasi di lidah. Semua dibuat menggunakan oven sederhana di dapur kecil yang nyaris tanpa peralatan modern, namun hasilnya luar biasa.

Keterampilan Adhi meracik pizza bukan datang tiba-tiba. Selama sembilan tahun, ia bekerja di sebuah restoran di kawasan Legian, Kuta. Di sana, ia belajar membuat pizza dan masakan Italia lain dari para koki profesional.

"Saya buka rumah pizza ini dari tahun 2018. Dulu kerja restoran di Kuta itu 9 tahun. Buat pizza dan macam-macam juga. Masakan buatan saya disukai bule-bule. Selesai di sana tahun 2017," kenangnya.

Warung ini dijalankan Adhi bersama sang istri, Maria. Sejak pagi, keduanya sudah sibuk menyiapkan bahan dan adonan. Semua disimpan di lemari es sebelum Adhi berangkat bekerja di sebuah usaha bakpia dekat rumahnya. Setelah pulang kerja, barulah mereka membuka warung dari pukul 17.00 hingga 22.00 Wita setiap hari.

Meski enggan menyebutkan omzet, Adhi mengaku bisa menjual sekitar 20 pizza per hari. Kadang, pesanan besar hingga 100 buah datang untuk acara-acara tertentu. Kerja kerasnya pun berbuah penghargaan: pada 2019, ia meraih juara ketiga dalam lomba stand kuliner Peringatan Hari Disabilitas Internasional dari Pemkot Denpasar.

"Capek? Sudah biasa (ambil dua pekerjaan). Memang suka masak-masak. Tidak pernah sekolah, kuliah memasak. Dulu langsung kerja restoran," kata Adhi sambil tersenyum puas.

Artikel ini sudah tayang di detikbali dengan judul "Pizza Lezat dari Tangan Tuli, Kisah Adhi di Gang Monang Maning"

(adr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads