Punya 12 varian olahan daging Domba Garut yang serba lezat, Saung Pananjung kerap disinggahi para menteri untuk santap siang.
Karena kualitas daging dan nilai gizinya, belakangan ini Domba Garut tak cuma diolah menjadi sate dan sop, tapi juga tongseng, gulai, hingga tomyam, lambchop, domba bakar sambal honje (kecombrang), dan steak. Varian menu olahan domba ini dapat dinikmati di Rumah Makan Saung Pananjung (RMSP) yang berlokasi di kaki Gunung Guntur, Garut. Alamat lengkapnya di Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler.
Saat melakukan kunjungan ke Garut, beberapa pejabat di Jawa Barat hingga para menteri biasa singgah ke rumah makan untuk santap siang. Dari foto dan dokumentasi yang ada, tercatat antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, mantan Menpora Andi A. Mallarangeng, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Wakil Bupati Garut Dicky Chandra, dll.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ibu saya yang pensiunan guru merintis usaha ini sejak 2011," kata Yana Achmad kepada detikFood, Sabtu (6/9/2025). Semula, ia melanjutkan, tentu saja yang dominan adalah menu-menu Sunda seperti nasi liwet, karedok, gurame dan lainnya. Cuma sejak beberapa tahun terakhir pengunjung banyak juga yang memesan menu-menu berbahan daging domba garut.
"Total ada 12 menu berbahan daging domba garut yang terbagi menjadi 6 varian bakar dan 6 varian sup," imbuh Sarjana Arsitektur lulusan ITENAS, Bandung itu.
Khusus untuk steak, tak banyak koki atau chef yang berani mencoba mengolahnya dari daging domba. Maklum seperti halnya daging kambing, daging domba pun identik dengan aroma prengus yang dapat mengurangi kelezatan dan mengganggu selera untuk menyantapnya. Namun Misbah dan Fikih, dua koki andalan Saung Pananjung rupanya punya kiat tersendiri untuk menghilangkan aroma prengus.
Sumber aroma prengus di kambing biasanya ada pada kelenjar di bagian ekor atau buntut, sedangkan domba ada dibagian kaki. Karena itu, untuk karkas daging domba biasanya dibuang di bagian kakinya biar tidak berbau prengus.
"Untuk mendapatkan kualitas olahan yang lezat dan juicy, domba garut yang dipilih untuk dipotong biasanya berusia di bawah satu tahun, dan gemuk biar empuk," kata Yana Achmad.
![]() |
Setiap akhir pekan, apalagi libur panjang, ia mengaku, biasa menghabiskan tiga ekor domba yang sudah dipotong dan dibersihkan oleh tim khusus. "Kami sudah terima dalam bentuk karkas, tinggal di marinasi saja biar pengolahannya lebih cepat," imbuh Yana.
Karena penasaran, siang itu detikFood bersama keluarga masing-masing memesan sate, steak dan tomyam domba. Untuk steak domba tarifnya Rp 96 ribu - Rp 180 ribu, Tomyam Domba dan sate masing-masing Rp 60 ribu, dan Gulai Domba Rp 55 ribu.n
Sekitar 15 menit semua pesanan sudah terhidang. Untuk steak disajikan seperti lazimnya, yakni dengan potongan buncis, wortel, dan jagung, dan kentang goreng (French fries), kentang rebus, atau tumbuk (mashed).
Sesumbar Yana dan kedua chef andalannya terbukti. Kedua putra saya yang biasanya cuma suka olahan ayam, ikan, dan sapi kali ini terlihat lahap menyantap sate dan steak domba garut. "Benar-benar empuk dan juicy banget. Gak ada aroma prengus-prengusnya," kata mereka berbarengan seraya mengacungkan jempol.
Penulis pun menguping komentar senada dari beberapa pengunjung lain, termasuk Danrem Tarumanegara Kolonel Infantri Nurul Yakin yang santap siang bersama rekan-rekannya semasa SMA di Jakarta. "Ini sih the best, saya sudah beberapa kali mampir ke sini," ujarnya.
![]() |
Bagaimana dengan Tomyam dombanya? Untuk pengusir lelah dan mata yang sepet setelah menempuh perjalanan lebih dari empat jam, tentu saja tak keliru memilih menu ini. Potongan daging sengaja dibuat tak terlalu besar, lembut saat dikunyah. Begitu pun dengan potongan daging yang masih bertulang tak butuh ketekunan ekstra untuk melepasnya.
Paduan kuahnya yang mengepul menebar rasa gurih, manis, asam dan pedas. Terasa lezat dan nikmat sekali sejak santapan pertama. Membuat tubuh kembali bugar. Mata pun rasanya kembali fresh.
Hal lain yang menjadi kelebihan Saung Pananjung adalah atmosfer alam terbukanya. Berdiri di lahan seluas 2000 meter, rumah makan ini dilengkapi dengan balong atau kolam ikan mas dan gurame. Juga kebun aneka sayur, seperti kol, brokoli, dan sawi. Belum lagi embusan angin sejuk dari arah Gunung Guntur yang berdiri kokoh di depan mata.
(adr/adr)