Ketika Matcha Dibuat 'Playful' di Natsuka dengan Pengalaman Personal

Tren Matcha Terbaru

Ketika Matcha Dibuat 'Playful' di Natsuka dengan Pengalaman Personal

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Minggu, 01 Jun 2025 15:00 WIB
Kafe matcha Natsuka
Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Jakarta -

Kafe baru di Urban Forest, Cipete menawarkan pengalaman personal menikmat matcha di slow bar. Kreasinya tak hanya yang klasik, tapi juga lebih 'playful' dengan paduan cream cheese hingga raspberry.

Kafe dengan suguhan matcha spesial kini menjamur di Jakarta dan beberapa kota besar lain di Indonesia. Salah satunya Natsuka yang hadir sejak akhir 2024 di selatan Jakarta.

Kafe ini mudah dikenali dengan siluet burung kiwi sebagai logo utamanya. Juga kesan Jepang yang kuat dari interior. Hal ini terlihat dari replika pohon bonsai di dalam ruangan, sekaligus nuansa serba kayu dan minimalis yang memunculkan perasaan tenang dan rileks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Natsuka didirikan Aaron bersama 4 temannya yang merupakan pencinta budaya Jepang. Mereka lantas mencoba 'membawa Jepang' ke Jakarta lewat berbagai menu dan detail interior di sini.

Menu matcha yang playful dan istimewa

Kafe matcha NatsukaNatsuka berlokasi di Urban Forest Cipete. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Aaron mengatakan menu matcha di Natsuka sedikit berbeda karena tidak cuma klasik, tapi juga modern dengan berbagai paduan bahan dan teknik pembuatan. "Kita di sini lebih playful menu matcha-nya. Jadi kalau orang sudah pada tahu ada mocktail, kita sebetulnya di sini membuat mocktail matcha. Kita ingin mendorong batasan matcha," kata Aaron kepada detikFood (28/5/2025).

ADVERTISEMENT

Menunya tak hanya matcha latte atau matcha dengan berbagai tingkat (grade), tapi juga kreasi matcha yang penuh profil rasa. "Kita mau kasih pelanggan pengalaman berbeda," lanjutnya.

Contohnya ada Majicha yang merupakan paduan matcha dan hojicha dalam satu gelas. Di kafe lain, dua menu ini umumnya disajikan terpisah. Aaron menjelaskan, "Jadi ini kombinasi antara matcha cream dengan hojicha latte. Kita gabungin, terus kita bermain dengan teksturnya. Jadi sedikit berbeda."

Lalu ada Double Matcha yang dasarnya berupa matcha latte. Namun di atasnya ditambahkan matcha cream. "Untuk krimnya kita pakai set berbeda dari susu. Kita ada resepnya sendiri," lanjut Aaron.

Slow bar untuk pengalaman personal minum matcha

Kafe matcha NatsukaArea slow bar untuk menikmat matcha dengan lebih personal. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Hal menarik lain di Natsuka adalah kehadiran 'slow bar' di tengah ruangan. "Kita bisa duduk sambil mengobrol sama matcharista (sosok peracik matcha). Karena kan belum banyak orang tahu karakter matcha, asalnya dari mana, sejarahnya, dan yang lain-lain," kata Aaron.

Matcharista di Natsuka pun akan dengan senang hati menjawab keingintahuan para penikmat matcha. Aaron menambahkan, "Jadi orang ke sini nggak hanya menikmati produk kita ,tapi bisa belajar juga."

Matcharista juga akan menyajikan minuman matcha langsung ke pelanggan. Proses mengayak bubuk matcha, menyeduh, hingga mengaduknya dengan chasen dapat dilihat. Bahkan pelanggan bisa coba ikut meracik matcha jika menginginkannya.

Matcha yang dipakai di Natsuka merupakan asli Jepang dengan kualitas yang sudah dikurasi oleh Aaron dan teman-temannya. Ia mengatakan matcha yang bagus dapat dikenali dari warna hijaunya yang 'vibrant' alias cerah, bukan yang pucat.

Untuk kualitas terbaik, Natsuka menghadirkan pilihan matcha kualitas upacara (ceremonial grade) dari daun teh single cultivar. "Buat orang di dunia kopi, jenis matcha ini seperti single origin. Kita ada matcha ceremonial grade yang per 1 kg-nya itu Rp 10 juta hingga Rp 15 juta," kata Aaron.

Minuman dan cake matcha dari Natsuka ada di halaman selanjutnya.

Uniknya Sakura Berry Matcha hingga Arashiyama Chiizu Matcha

Kafe matcha NatsukaArashiyama Chiizu Matcha yang creamy dengan paduan cheese cake. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Koleksi minuman signature di Natsuka dibanderol mulai dari Rp 60 ribuan. Salah satu yang menarik, Sakura Berry Matcha karena memadukan matcha dengan susu gandum (oat) dan sakura berry.

Tekstur matcha yang creamy berhasil mengimbangi sakura berry yang lebih ringan teksturnya dengan rasa asam menyegarkan. Secara visual, minuman ini terlihat cantik dengan paduan warna hijau dan merah.

Jika suka yang creamy, Arashiyama Chiizu Matcha (Rp 70 ribu) patut dicoba. Basisnya minuman ini dibuat dengan matcha latte, cream cheese, sejumput garam, dan remahan gurih. Minuman ini memiliki rasa 'grassy' khas matcha dengan paduan gurih dari keju dan garam.

Mau mocktail matcha yang unik dan menyegarkan? Kamu bisa pesan Hokkaido Winter Berry (Rp 70 ribu) yang terbut dari susu gandum, matcha, selai raspberry, dan raspberry kering yang dibekukan.

Uniknya, topping freeze dried raspberry tersebut memiliki sensasi meletus di mulut saat minuman disesap. Jadi memberikan pengalaman berbeda saat mencobanya.

Cake matcha yang spesial

Kafe matcha NatsukaCake matcha yang spesial di Natsuka. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Di Natsuka, matcha tak hanya diolah jadi minuman klasik atau mocktail matcha, tapi juga cake yang istimewa. Ada Matcha Roll Cake (Rp 45 ribu) yang teksturnya empuk seperti sponge cake, dengan krim matcha yang gurih di tengahnya.

Jika suka yang creamy, wajib pesan Matcha Cheese Cake (Rp 75 ribu). Krim matcha dipadukan dengan adonan cheese cake yang lembut dan gurih. Menariknya, rasa matcha tak 'tabrakan' dengan gurihnya cheese cake, melainkan saling melengkapi. Matcha berperan sebagai pemberi aroma khasnya.

Natsuka juga punya Matcha Tiramisu (Rp 75 ribu). Cake ini memiliki tekstur paling ringan dan nyaman disantap. Matcha-nya cukup terasa, tapi dengan tambahan jejak rasa manis yang lebih kuat.

Jika tertarik mencicipi mocktail matcha hingga cake matcha dengan pengalaman personal, Natsuka bisa jadi tujuan. Kafe ini buka Senin-Jumat mulai pukul 11.00. Namun untuk akhir pekan, bukanya lebih pagi yaitu pukul 09.00 dan tutup pukul 21.00.

Halaman 2 dari 2
(adr/adr)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads