Bangkai Ular di Menu Sekolah hingga Nasi Rames Enak di Apartemen

Keracunan makanan akibat kontaminasi bangkai ular di menu sekolah terjadi di India. Ada juga informasi kuliner enak di apartemen Kalibata City dan rekomendasi nasi rames di kawasan apartemen.

Kasus keracunan makanan serius terjadi di India. Korbannya mencapai ratusan anak hingga ada yang harus dilarikan ke rumah sakit. Penyebab keracunan diduga kontaminasi pada menu sekolah yang dibagikan gratis.

Program bernama Mid-Day Meal itu berujung tragis karena pihak operator tidak memperhatikan higienitas dalam penyajian makanan. Kabarnya terdapat bangkai ular pada menu sekolah tersebut yang berakhir diambil, tapi sisa makanannya tetap dibagikan.

Pembaca detikfood juga tertarik mengetahui informasi kuliner enak di kawasan Kalibata City. Apartemen di selatan Jakarta ini berada di lokasi strategis sehingga di sekitarnya dipenuhi banyak penjaja makanan.

Tak hanya itu, di dalam kawasan apartemen juga hadir banyak tempat makan. Menu andalannya berupa mie Bangka, makanan Sunda, hingga nasi Padang. Harganya relatif terjangkau!

Masih seputar kuliner di area apartemen, kehadiran kedai atau warung nasi rames juga jadi incaran. Tempat makan ini menyediakan nasi dengan puluhan lauk rumahan yang harganya ramah di kantong.

Di beberapa apartemen hadir warung nasi rames yang cita rasa menunya terkenal enak. Tentu saja tempat ini bisa jadi solusi makan enak, praktis, dan murah. Di mana saja ya lokasinya?

Berikut deretan berita terpopuler detikfood yang menarik perhatian pembaca kemarin (7/5/2025):

1. Kontaminasi bangkai ular di menu sekolah India

Ada Bangkai Ular di Bekal Anak Sekolah India yang Sebabkan Keracunan Foto: Site News

Ratusan anak-anak di sekolah negeri di kawasan Mokama, Bihar, India jatuh sakit usai mengonsumsi makanan gratis dari pemerintah India yang diberi nama Mid Day Meal. Penyebabnya diduga akibat kontaminasi bangkai ular pada salah satu menunya.

Bangkai ular itu kabarnya sudah diangkat, tapi semua makanan yang tersisa tidak dibuang. Petugas katering tetap menyajikannya ke anak-anak sekolah sebanyak 500 orang. Kemudian sekitar 100 anak sekolah dilaporkan jatuh sakit setelahnya.