Ketan, Kolak, dan Apem dalam Tradisi Ruwahan Punya Makna Spesial

Ketan, Kolak, dan Apem dalam Tradisi Ruwahan Punya Makna Spesial

Anindya Milagista - detikFood
Rabu, 26 Feb 2025 14:00 WIB
Apem Kolak Pura Mangkunegaran
Foto: Kartika Bagus
Solo -

Dalam tradisi ruwahan umumnya tersaji ketan, kolak, dan apem. Pemilihan makanan manis gurih ini tak sembarangan karena ada makna spesial yang melekat.

Ruwahan merupakan istilah untuk tradisi dalam budaya Jawa. Ruwahan dilakukan masyarakat Jawa dalam memperingati bulan ke-8 dalam kalender Jawa, yaitu Ruwah.

Terdapat berbagai kegiatan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam melakukan ruwahan. Misalnya mendoakan orang yang sudah meninggal dunia dengan berziarah kubur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, terdapat tradisi ruwahan yang melibatkan pemberian sedekah berupa membagi-bagikan ketan, kolak, hingga apem.

Dalam buku 'Kuliner Yogyakarta - Pantas dikenang sepanjang masa' oleh Murdijati Gardjito, dkk., dijelaskan bahwa tradisi ruwahan dilakukan oleh masyarakat Jawa dengan membuat atau menyajikan satu set makanan khas ruwahan tersebut.

ADVERTISEMENT

Isinya antara lain satu wadah ketan, satu wadah kolak ubi jalar dicampur dengan pisang, dan setangkep apem.

Pemilihan makanan tersebut ternyata punya makna dan filosofi tersendiri.

ketanDalam ruwahan ketan memilik makna kesalahan. Foto: iStock

Makna ketan berasal lafal orang Jawa dalam menyebut 'khotan'. Dalam bahasa Arab, kata 'khotan' memiliki makna kesalahan.

Ketan sebagai ubarampe ruwahan memiliki makna mengingatkan setiap manusia memiliki kesalahan yang berasal dari diri sendiri. Kemudian dengan adanya makanan ruwahan ini sebagai simbol memohon perlindungan dengan niat yang suci, serupa dengan ketan yang berwarna putih bersih.

Sementara kolak berasal dari kata 'khologo' yang bermakna kholiq atau khaliq. Inilah yang membuat makna kolak ruwahan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Bahkan kolak juga menjadi wujud permohonan kepada para leluhur.

Resep Apem JawaApem dan kolak juga punya makna tersendiri dalam tradisi ini. Foto: iStock

Lalu ada apem yang di dalam bahasa Arab disebut sebagai 'affum' atau 'alwan'. Makna dari kata tersebut adalah permintaan maaf.

Makna apem mewakili permintaan maaf bagi diri sendiri maupun keluarga yang telah tiada. Ini juga sebagai wujud permohonan untuk mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Artikel ini sudah tayang di detikjateng dengan judul Filosofi Ketan Kolak Apem, Makanan Khas Tradisi Ruwahan




(aqr/adr)

Hide Ads