Di area perkantoran Sudirman, ada kantin 4 lantai yang menampung sekitar 74 tenant makanan kaki lima hasil relokasi PKL. Pilihan makanannya amat beragam dengan harga mulai dari Rp 10 ribuan!
Sudirman merupakan salah satu kawasan perkantoran ramai di Jakarta. Banyak kantin, pujasera, dan tenant makanan hadir di sekitar-sekitar wilayah kantor untuk memenuhi kebutuhan makan para karyawan.
Namun berbeda dengan kantin yang ada di dekat Kantor BNI yaitu Wisma 46 di Jl. Jenderal Sudirman No.Kav. 1, Jakarta Pusat ini. Bangunannya terlihat rapi, bersih, dan modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bernama Kedai Swadharma, rupanya ada alasan khusus mengapa kantin ini didirikan. Bahkan pengelola optimis dengan menghadirkan sekitar 74 tenant makanan di sini.
Hasil kolaborasi BNI dan pemkot Jakpus
![]() |
Mengutip web Sinergi 46, Kedai Swadharma merupakan hasil kerja sama Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat dan PT Taspen Properti dan Dana Pensiun (Dapen) BNI.
Kedai Swadharma dimaksudkan sebagai program penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya mangkal di pinggir Jalan Karet Pasar Baru Timur III, Jakarta Pusat. Agar lebih tertata, rapi, bersih, dan nyaman untuk makan, maka Kedai Swadharma didirikan.
Bangunannya modern berupa gedung 4 lantai yang berada di tanah milik Dapen BNI. Jumlah tenant atau kios makanannya mencapai 74 kios. Adapun, pengelola pedagang diserahkan kepada koperasi yang dibentuk oleh Pemerintah Kota DKI Jakarta.
Kedai Swadharma baru diresmikan pada 26 Januari 2024. detikfood (12/6/2024) akhirnya menyambangi langsung kantin ini untuk mengetahui pilihan makanan yang ada.
74 kios dengan pilihan makanan beragam
![]() |
Di depan Kedai Swadharma ada informasi 74 kios yang berada di dalamnya, baik di lantai 1, 2, 3, dan 4. Tampak pilihan makanannya sangat beragam, dari menu khas Warkop, Chinese food, makanan Manado, soto, gado-gado, bebek goreng, mie ayam bakso, nasi goreng, hingga tongseng.
Sambil menyusuri kantin 4 lantai ini, detikfood juga mendapati adanya fasilitas cuci tangan dan toilet yang bersih. Tiap tenant juga menempati kios yang desainnya seragam dengan keterangan nama tempat makan yang jelas. Alhasil tak bikin pengunjung bingung.
Tiap tempat seolah punya pelanggannya masing-masing. Terlihat karyawan kantoran mulai ramai berdatangan sekitar pukul 11.30. Lalu pada pukul 12.00 ke atas, hampir tidak ada tempat duduk yang tersisa.
Banyak juga karyawan yang akhirnya pilih bawa pulang makanan. Pilihan lainnya adalah titip OB kantor karena kami mendapati ada beberapa OB yang sibuk mengakomodir pesanan para karyawan.
Nasi goreng kecombrang enak Rp 20 ribuan
![]() |
Dari sekian banyak tenant yang ada, kami tertarik mencicipi nasi goreng kecombrang buatan Kanita Kitchen yang ada di lantai 3. Harga menunya mulai dari Rp 18 ribu.
Pemilik usaha ini adalah anak muda bernama Riku. Ia menjalankan Kanita Kitchen dengan 2 temannya.
Sebelumnya ia menawarkan nasi ayam katsu hingga cordon bleu, tapi baru 3 minggu terakhir, ia tercetus bikin nasi goreng kecombrang. Riku menilai mengapa tidak mengolah kecombrang yang sudah populer di masakan tradisional sebagai paduan nasi goreng.
Kecombrang yang digunakan masih muda dan segar. Kecombrang diiris tipis-tipis sebelum dipadukan nasi goreng yang bumbu utamanya berupa bawang putih ini.
Kami juga dapat memilih tingkat kepedasan seperti tidak pedas, sedang, dan pedas. Untuk telurnya bisa dicampur bersama nasi goreng atau dibuat terpisah sebagai telur mata sapi atau telur dadar.
Pesanan kami Nasi Goreng Kecombrang Ayam dengan topping telur mata sapi (Rp 23 ribu). Nasi goreng ini mengeluarkan wangi gurih dan berempah khas kecombrang yang sedap.
Tekstur nasinya empuk berbumbu gurih dengan selingan topping daging ayam yang banyak. Bagian yang dipakai dada sehingga terasa 'meaty'.
Di Kedai Swadharma juga ada gado-gado hingga pisang caramel. Baca halaman selanjutnya.
Gado-gado Bang Pi'i hingga pisang caramel legit
![]() |
Kalau bosan makan nasi ayam atau mie bakso, bisa coba gado-gado enak di Kedai Swadharma. Di lantai 2, kamu bisa menemukan gerai Gado-gado Bang Pi'i yang ramai peminat.
Seporsi gado-gado dibanderol Rp 20 ribu sudah dengan telur rebus, telur mata sapi, atau telur dadar. Gado-gado bisa dipadukan lontong atau nasi. Tingkat kepedasannya juga bisa dipilih sesuai selera.
Isian gado-gado Bang Pi'i cukup banyak yaitu labu siam, tauge, bayam, wortel, kacang panjang, jagung manis, hingga tahu tempe goreng.
Bang Pi'i mengulek bumbu kacangnya sendiri di cobek besar. Bumbu kacang ini memiliki tekstur kental dengan rasa gurih yang nikmat. Porsinya juga cukup mengenyangkan.
Bang Pi'i bilang sudah 3 bulanan berjualan di sini. Sebelumnya ia berjualan sebagai PKL di Tenjo. Ia mengatakan menu favorit karyawan adalah gado-gado dengan telur dadar.
Kalau mau jajan, kamu bisa beli pisang caramel yang ditawarkan Kriuk Pisang Caramel. Harganya mulai dari Rp 10 ribu isi 4. Pisang aroma ini punya tekstur renyah dan rasa manis legit yang nikmat. Isiannya pisang uli yang manis.
Menu lainnya berupa pisang goreng topping dimana pisang uli digoreng tepung lalu diberi aneka topping. Yang menjadi favorit adalah cokelat. Harganya sekitar Rp 20 ribu.
Penuh saat jam makan siang
![]() |
Disambangi detikfood, 2 karyawan Wisma 46 BNI yang sedang santap di Kedai Swadharma yaitu Intan dan Esther mengakui kalau sering ke kantin ini untuk makan siang.
"Kita sering makan di sini, Senin sampai Kamis. Jam 12 pas waktu istirahat," katanya. Mengenai menu favorit, keduanya kompak mengatakan tergantung dapat tempat duduk di lantai berapa.
Karena kantin ini sering kali penuh, maka mereka akan menyesuaikan pilihan makanan yang ada sesuai dengan lokasi tempat duduk mereka. "Makannya ngikutin aja," kata mereka.
Untuk di lantai 1, Intan dan Esther hobi makan masakan Manado dengan lauk ikan goreng. Di lantai 4, mereka biasanya makan nasi uduk dan sate. Sementara di lantai 3 ada ayam penyet yang menurut mereka nikmat.