Gence Haruan dan Gangan Hubi, Kuliner Kutai yang Hampir Punah

Ikan lais dan gangan asam Kutai yang sedap

Gangan asam dengan hubi (ubi) yang istimewa. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Dalam acara santap makanan khas Kutai, ibu Yaya juga mengenalkan ikan lais. Menurutnya ikan ini langka karena bersifat musiman di Samarinda.

Ikan lais digoreng sehingga terasa gurih renyah. Ibu Yaya menjelaskan ikan lais terdiri atau 2 jenis yaitu bentilap dan beko. Menurutnya lais bentilap lebih mahal dan lebih enak.

detikfood lalu mencicipi sayur khas Kutai bernama gangan asam. Sayur ini terdiri dari ubi jalar (hubi), ikan gabus, dan kangkung. Untuk kuah asamnya unik karena dibuat dari terong asam.

Berbeda dengan jenis terong lain yang umum ditemui, terong asam berbentuk bulat seperti tomat. Warnanya kuning dan rasa asamnya khas. Terong ini juga jadi bumbu utama sambal raja khas Kutai.

Kami juga disediakan nasi bekepor dan sambal raja, dua hidangan ikonik khas kerajaan Kutai yang mudah dibuat. Keduanya juga punya cerita menarik yang dijelaskan ibu Yaya.

Kini jual makanan online di Samarinda

Ibu Yaya kini menjual makanan khas Kutai di Samarinda via online. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Ibu Yaya menuturkan mertuanya dikenal dengan usaha Warung Selera Acil Inun di Samarinda. Rumah makan ini kerap jadi tujuan bersantap pelancong karena merupakan satu-satunya yang menyajikan makanan khas kerajaan Kutai.

Ibu Acil Inun juga sempat buka cabang di Pakubowono, Jakarta Selatan. Namun setelah pandemi, rumah makan ini tutup.

Sekarang, ibu Yaya masih membuat dan menjual hidangan tersebut, tapi melalui sistem online di Samarinda. Informasi dan pembeliannya bisa melalui Instagram @resepnenek.smd.