Pedas Gurih Dawet Sambel Khas Kulon Progo yang Kian Langka

Pedas Gurih Dawet Sambel Khas Kulon Progo yang Kian Langka

Elisabeth Meisya - detikFood
Kamis, 23 Nov 2023 14:00 WIB
Dawet sambel, makanan khas Kulon Progo.
Foto: Laman Warisan Budaya Tak Benda Kemdikbud
Yogyakarta -

Dari Kulon Progo, Jogja, ada kuliner dawet khas bernama dawet sambel. Rasanya yang pedas gurih ini jadi incaran, tapi sayang kini dawet sambel terbilang langka.

Jika biasanya dawet identik sebagai makanan manis, berbeda dengan dawet sambel khas Kulon Progo. Kuliner ini asalnya dari daerah Jatimulyo, Girimulyo.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, dawet sambel Kulon Progo merupakan makanan yang sudah jarang ditemui karena usianya yang sudah hampir 70 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dawet sambel bermula dari kreasi penjual dawet dan pecel yang berjualan di pentas-pentas pagelaran. Pada saat jam istirahat pementasan, simbah (penjual) menjajakan dagangannya kemudian ada pembeli yang memberikan masukan untuk mencampurkan dawet dan pecel.

Dawet Sambel yang Unik dari Kulon ProgoDi Kulon Progo ada es dawet unik yang disajikan menggunakan sambal. Foto: Instagram @jogjataste

Banyak pelanggan rupanya suka hingga membuat permintaan meningkat. Maka dari itu muncullah kreasi dawet pecel di desa Jatimulyo. Hingga saat ini orang Kulon Progo menyebutnya sebagai dawet sambel atau dawet pecel.

ADVERTISEMENT

Salah satu tokoh dawet sambel di Kulon Progo menjelaskan asal mula dawet. Dawet dibuat dari tanaman ganyong yang tumbuh di sekitar halaman rumah. Tanaman ini diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan dasar membuat dawet.

Dawet sambel Kulon Progo hampir sama dengan dawet-dawet biasanya, namun dawet ini memiliki topping khas dari sambel. Penyajian dawet sambel dalam sebuah mangkuk lalu ditaburi dengan tauge, tahu, dan diberi bumbu kacang pedas dan sedikit gula Jawa.

Sambalnya dibuat dari irisan kelapa yang disangrai dan ditumbuk dengan cabai merah, bawang putih, gula pasir, dan garam, serta terkadang diberi sedikit terasi. Paduan dawet kubis, serta siraman sambel memiliki rasa gurih, manis, pedas yang unik. Rasa yang khas juga menjadi daya tarik dari dawet sambel, manis tetapi pedas, manis tetapi asin.

Dawet Sambel yang Unik dari Kulon ProgoTak hanya sekadar hidangan tetapi juga ada filosofi dibalik penyajian dawetnya. Foto: Instagram @jogjataste

Di Kulon Progo terdapat dua pasar yang masih menjual makanan ini, yaitu Pasar Cublak dan Pasar Jonggrangan. Pasar Cublak hanya berjualan di hari Rabu dan Sabtu, sedangkan Pasar Jonggrangan hanya berjualan setiap pasaran Kliwon dan Pahing.

Dawet sambel bukan sekadar hidangan. Ada makna filosofis di baliknya. Dawet sambel menggambarkan bagaimana seharusnya kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Dalam satu porsi dawet sambel terdiri dari beberapa komponen inti yaitu dawet, juruh, dan sambel.

Rasa dari dawet sambel yang melebur antara pedas, manis, dan gurih kemudian menjadi satu kesatuan rasa yang khas dan dapat diterima oleh masyarakat menggambarkan ramah-tamah masyarakat. Dengan harapan masyarakat dapat bersatu dan membaur bersama sehingga tidak adanya pembeda.

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Meisya peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Baca artikel selengkapnya di detikjogja, "Mengenal Dawet Sambel, Makanan Khas Kulon Progo yang Mulai Jarang Ditemui"




(dfl/adr)

Hide Ads