Selain wisata, wilayah Sulawesi Selatan khususnya Bulukumba juga terkenal akan kuliner khasnya yang lezat. Salah satu yang banyak digemari yaitu ikan asap, masyarakat setempat biasa menyebutnya 'juku tapa'.
Beberapa waktu lalu, Tim detikcom sempat mencicipi lezatnya hidangan ikan asap selama Jelajah Desa BRILian ke Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba. Berbeda dari ikan asap lainnya, olahan juku tapa khas Bulukumba memiliki aroma 'smoky' yang kuat. Warnanya cokelat mengilap dan rasanya pun legit. Meski diasap, namun ketika dimakan tekstur bagian dalam ikan tetap lembut.
Usut punya usut ternyata rahasia di balik kelezatan juku tapa terletak pada teknik mengasapnya. Evi Sulastri (36) yang merupakan perwakilan Kelompok Poklahsar Ikan Asap Tritiro Kalumpang Selatan mengungkapkan dalam mengasap ikan tidak boleh sembarangan. Jika tidak, maka warna ikan akan menghitam dan bikin 'looks'-nya tidak menggugah selera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, pilih ikan dengan bobot minimal 2,5 Kg. Evi mengatakan jika ukuran ikan terlalu kecil akan membuatnya terlalu kering. Adapun jenis ikan yang diasap biasanya tongkol ataupun tuna.
Langkah selanjutnya ikan dibersihkan, lalu dipotong tipis dan ditusuk menggunakan tusukan dari bambu.
![]() |
"Setelah itu direndam dalam wadah berisi air dengan volume air melebihi jumlah ikan agar terendam sepenuhnya untuk mensterilkan kandungan darahnya. Selanjutnya dibilas dengan wadah yang lain sebelum dilakukan proses pengasapan," kata Evi kepada detikcom.
Dia menjelaskan dalam proses pengasapan ikan tidak memanfaatkan arang, tapi dengan sabut kelapa. Selain itu terdapat pula campuran batang kelor, bonggol jagung, dan sekam kayu.
"Timbun dengan sabut kelapa full, lalu ditambahkan batang kelor yang dicacah supaya asapnya meresap. Hasilnya nanti juga jadi cokelat mengilat. Lalu ditambah bonggol jagung," paparnya.
Dalam mengasap, kata dia, penting untuk memperhatikan peletakkan ikan. Usahakan tidak menaruh ikan di atas bara api yang menyala, karena pengasapan akan lebih banyak memanfaatkan panas dari asap untuk membuat ikan matang dan meresap sedapnya. Ikan juga harus digoyang-goyang supaya hasilnya tidak belang.
"Kalau teknik pengasapannya asal, hasil ikannya hitam. Kalau kita nggak mau ada bara api yang menyala, jadi dia panas dari asap. Kalau menyala hitam," terangnya.
![]() |
Diketahui, ikan asap merupakan salah satu klaster usaha di Desa Tritiro yang terpilih menjadi Desa BRILian oleh Bank BRI.
Kepala Desa Tritiro Saiful Amar menyebut desa yang dipimpinnya memiliki potensi perikanan yang luar biasa, khususnya untuk hasil tangkapan ikan tuna. Bahkan setiap bulan menurutnya para nelayan bisa menangkap hingga puluhan ton ikan tuna.
"Jadi kemarin pendaratan kembali nelayan saya tanyakan berapa ton hasil yang didapatkan, satu orang yang saya tanya itu menghasilkan 1 ton, 1,2 ton. Itu baru satu. Sehingga ini sangat menjanjikan untuk memang aktivitas ikan asap yang ada di Desa Tritiro," jelasnya.
Sementara itu, Manajer Bisnis Mikro BRI Bulukumba Ayub mengungkapkan pihaknya turut mendukung pengembangan usaha ikan asap di Desa Tritiro. BRI melalui mantri, kata dia, bekerja sama dengan pihak pemerintah desa memberikan bantuan permodalan hingga melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM ikan asap, salah satunya mengenai cara mengemas produk yang baik sehingga bisa dikirim ke luar daerah Bulukumba atau bahkan mancanegara.
"Memang di Desa Tritiro itu, nelayannya, nelayan ikan tuna. Ikan tunanya itu bisa sampai 3-4 meter. Itu mereka cari di luar, ada yang dijual langsung, ada yang mereka berdayakan menjadi ikan asap. Sudah di-packaging juga bisa sampai 3-6 bulanan, sudah ada, lumayan modern pengasapan nya, packaging nya, sudah bagus," pungkasnya.
Sekadar informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
(akd/akd)