Benarkah MSG Bikin Makanan Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli Kimia

Benarkah MSG Bikin Makanan Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli Kimia

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 04 Okt 2023 10:30 WIB
Benarkah MSG Bikin Makanan Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli Kimia
Foto: Getty Images/iStockphoto/panida wijitpanya
Jakarta -

Monosodium glutamat (MSG) dipercaya sebagai penambah rasa lezat pada setiap makanan. Melalui eksperimen yang dilakukan Kimiasutra, MSG memiliki fakta yang sebaliknya.

Monosodium glutamat atau MSG di Indonesia juga lebih dikenal dengan istilah micin. Micin dipercaya sebagai penyedap dan diandalkan untuk membuat masakan terasa lebih enak.

Mitos yang sudah berakar di masyarakat ini menjadi topik diskusi menarik yang diangkat oleh Kimia Sutra. Selaku ahli kimia, Harry Nazarudin atau yang akrab disapa Kang Harnaz ditemani oleh Irvan Kartawiria memandu perbincangan tentang fakta MSG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini MSG menjadi produk fermentasi yang selalu dikambing hitamkan untuk beberapa keluhan yang timbul setelah mengonsumsi makanan. Tenggorokan yang gatal, pusing, mual, dan beberapa gejala lainnya dikatakan datang akibat konsumsi MSG atau mecin.

Menurut kepercayaan yang beredar lainnya, semakin banyak penggunaan micin akan membuat makanan semakin lezat. Diskusi yang berlangsung di Almond Zucchini, Jakarta Selatan (27/9) mengupas tuntas berbagai mitos yang dipercaya bersama Asosiasi Pabrik MSG dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI).

ADVERTISEMENT
Benarkah MSG Bikin Makanan Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli KimiaDalam diskusi ini Kang Harnaz dan Irvan Kartawiria menyiapkan tiga gelas untuk eksperimen. Foto: detikcom

Dalam diskusinya Harnaz dan Irvan menyediakan tiga gelas air yang telah dicampur komponen tertentu. Gelas A diisi dengan air garam, gelas B diisi dengan air gula, dan gelas C diisi dengan air MSG.

Harnaz dan Irvan membuktikan bahwa MSG jika dikonsumsi sendiri tanpa perasa lain tidak akan nikmat seperti yang sering dibicarakan. Faktanya MSG hanya berfungsi sebagai peningkat rasa untuk makanan yang sudah memiliki rasanya sendiri.

Seluruh peserta yang ada di dalam ruangan bersama-sama mengikuti eksperimen yang dilakukan. Pertama-tama gelas A dicampur dengan gelas C yang rasanya menjadi mirip dengan kaldu ayam.

Kemudian gelas B dicampur dengan gelas C membuat rasanya menjadi lebih seimbang. Sedangkan pada gelas C yang hanya berisi larutan MSG, jika dicicipi secara terpisah, memiliki rasa umami yang khas.

Benarkah MSG Bikin Makanan Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli KimiaKang Harnaz menggunakan kurvanya membuktikan bahwa semakin banyak MSG tidak membuat makanan semakin enak. Foto: detikcom

Setelah melakukan percobaan dengan menyampur larutan, Harnaz dan Irvan juga mengajak para peserta diskusi untuk membuktikan kepercayaan yang menyebut semakin banyak MSG akan semakin membuat makanan terasa lezat.

"Sekarang kita buktikan apakah benar semakin banyak MSG semakin lezat sebuah makanan? Di atas meja sudah ada gelas berisi kaldu yang secara perlahan akan ditambahkan bubuk MSG, di sini kita gambar kurva untuk melihat pada penambahan ke berapa MSG terasa enak dan mulai menurun rasanya," ujar Harnaz.

Pada penambahan pertama dan kedua, cita rasa kaldu yang gurih lezat mulai meningkat. Harnaz terus memandu para peserta untuk menambahkan MSG sebanyak seujung sendok puding dan mencicipi setiap kali penambahannya.

Kami merasakan puncak kelezatan setelah sendok keempat. Tetapi memasuki sendok kelima rasanya mulai tak karuan. Ada rasa gurih yang terlalu menusuk dan meninggalkan aftertaste pahit di pangkal lidah.

Melalui eksperimen yang dilakukan bersama peserta diskusi, Harnaz dan Irvan membuktikan bahwa semakin banyak MSG tidak berarti makanan akan menjadi lebih enak. MSG harus digunakan sesuai takaran yang dianjurkan dan tidak berlebihan.




(dfl/odi)

Hide Ads