Steak umumnya dimasak dengan cara dipanggang di atas pemanggang atau wajan. Namun, sebenarnya ada cara lain yang dapat menbantu daging matang sempurna. Namanya, teknik broiling.
Steak menjadi salah satu hidangan yang ditawarkan oleh sejumlah restoran mewah. Umumnya, steak yang dijual di restoran Jakarta dimasak dengan cara digrill atau dipanggang dalam wajan dengan suhu tertentu.
Cara pemanggangan ini nembuat steak beraroma smokey dan dalamnya matang sesuai tingkat yang diinginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, selain teknik memanggang dengan cara grill, ada juga teknik memasak steak bernama broiling.
Dalam acara Aussie Beef Mates yang diadakan di Privy The Dharmawangsa Square (14/09), chef Stefu menjelaskan teknik broilling. Chef Stefu pun mengungkap teknik ini banyak dipakai oleh steakhouse di Amerika Serikat.
1. Teknik grilling
![]() |
Hidangan steak bisa dimasak dengan beberapa cara. Pada umumnya, steak di restoran dimasak dengan cara grilling atau pemanggangan.
Daging steak akan dipanggang di atas lempengan besi atau wajan datar yang diletakkan di atas sumber panas. Sumber panas ini berasal dari bagian bawah dan biasanya dihasilkan dari api arang atau briket keramik yang dipanaskan oleh api gas.
Panas langsung dari api membakar bagian luar daging. Proses ini menghasilkan daging steak dengan aroma smokey yang kuat.
2. Teknik Broiling
![]() |
Teknik broiling cukup berbeda dari teknik grilling. Teknik ini memungkinkan steak atau daging dipanggang dalam alat bernama broiler.
Chef Stefu Santoso menjelaskan, alat ini memiliki sumber panas yang berasal dari bagian atas. Sumber panas yang mematangkan daging hanya berasal dari bagian atas.
"Jadi apinya hanya dari atas. Dagingnya di taruh di bawah, jadi dagingnya hanya dimasak dari atas," jelas chef Stefu pada detikFood.
Chef Stefu mengungkap, teknik broiling cukup populer digunakan oleh restoran steak di Amerika Serikat. Cara ini membuat bagian atas daging memiliki tekstur renyah dari hasil bakaran.
"Kemudian, kelebihan dari proses ini adalah, biasanya akan menghasilkan crunchy tekstur. Orang bilang char atau hasil bakaran. Jadi di bagian atas daging yang krispy itu tektsur bagian atasnya," lanjutnya.
Teknik broiling membut daging steak perlu dimasak dalam suhu sangat tinggi. Oleh karena itu, chef Stefu tidak menyarankan membakar daging yang tipis. Sebab, daging akan matang dengan cepat dan justru membuat daging tipis mudah gosong.
Rata-rata daging yang dimasak menggunakan proses broilling punya ketebalan minimal 500 gram sampai 1 kg, jelas chef Stefu.
Selain menghasilkan tekstur crunhy pada bagian atas daging, teknik broiling juga sama-sama menghasilkan aroma smokey pada daging.
Waktu memasak dagingnya tergantung dari ketebalan daging itu sendiri. Chef Stefu menjelaskan, daging akan dimasak per bagian sisinya. Ketika satu sisi sudah matang, maka daging akan dibalik untuk mematangkan sisi lainnya.
Perbedaan teknik broiling dan grilling bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Perbedaan teknik grilling dan broiling
![]() |
Meskipun keduanya sama-sama mematangkan daging dengan panas yang tinggi, tetapi sumber panasnya berbeda.
Teknik grilling menggunakan sumber panas yang berasal dari bagian bawah. Sedangkan, teknik broiling mematangkan daging dari sumber panas dari atas.
Alat yang digunakan juga berbeda. Teknik broiling menggunakan alat memasak yang disebut broiler. Proses ini juga kerap memanfaatkan oven bertenaga gas atau listrik.
Kalau teknik grilling biasanya memasak di luar ruangan dengan menggunakan alat panggangan, berbahan logam, seperti grill pan.
Baca juga: Ini Dia 7 Sekolah Masak Terbaik di Dunia |
Simak Video "Sharp Microwave Oven: Serbaguna untuk Segala Masakan"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)