Di Tanjung Benoa ada racikan rujak khas bernama rujak batu-batu. Isinya bukan buah, melainkan kerang laut yang cangkangnya keras seperti batu. Ini keistimewaannya!
Rujak yang umum dikenal di Indonesia terdiri dari potongan buah dengan balutan bumbu kacang tanah dan cabe. Namun tahukah kamu kalau ada rujak versi lain?
Jika mengunjungi kawasan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Bali, kamu bisa menemukan rujak batu-batu. Rujak ini memakai bahan dasar kerang laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama 'batu-batu' diambil lantaran cangkang kerang laut yang keras mirip batu. Pembuat rujak ini perlu membelahnya.
![]() |
Rujak batu-batu bisa ditemukan di warung-warung lokal di Tanjung Benoa. Salah satunya Warung Man Delet di Banjar Tengah, Desa Tanjung Benoa.
Pemilik warung, Nyoman Berata (63) dan istrinya Ni Nyoman Nantri alias Man Delet (56) menghabiskan 3 kilogram kerang laut setiap hari. Ia membelinya dari pengepul di Tanjung Benoa.
"Jadi kami sudah punya stok. Setiap hari tidak pernah kewalahan," tutur Nyoman Berata, Minggu (20/8/2023).
Rujak batu-batu disajikan dalam wadah mangkuk kecil. Daging kerang yang sudah direbus dua kali selama beberapa jam kemudian diguyur kuah bumbu cabai asam-pedas.
Meski tampilannya sederhana, rujak batu-batu memiliki banyak penggemar. Bahkan, orang dari berbagai daerah datang ke Tanjung Benoa untuk dapat menyantap sensasi rujak batu-batu.
![]() |
Rujak ini terasa segar karena memakai kuah cabe yang dicampur cuka. Semakin nikmat ditambah irisan bawang putih dan garam yang membuat semakin gurih.
Adapun, tekstur kerang laut yang disajikan dalam mangkuk itu terasa kenyal di mulut. Pembeli bisa memesan rujak batu-batu sesuai selera karena sudah dibungkus dalam plastik kecil. Per bungkus dijual Rp 4.000 termasuk bumbu.
Menyantap rujak kerang ini semakin mantap jika dicampur kerang goreng kering atau bisa juga kacang goreng. Biasanya, pembeli rujak batu-batu juga memesan minuman segelas es gula sebagai pendamping.
Artikel ini sudah tayang di detikbali dengan judul Mencicipi Rujak Batu-batu di Tanjung Benoa, Asam dan Pedas!
(adr/adr)